Selasa, 16 Agustus 2016
MY LOVE HERO BAB 11
MY LOVE HERO BAB 11
PHOBIA TEMPAT SEMPIT
SORE
Setelah pulang kerja aku langsung masuk kamar aku sengaja sebelum semua orang ribut tentang makan malam itu. Di kamar aku memikirkan tentang pacar pacar entah pacaran apa ini aku membayangkan memegang kalung yang sedang aku pakai kalung milik ibu ku, besok adalah hari ulang tahun ibu ku , hal ini selalu saja benar-benar membuatku tersiksa umurku masih belum genap 7 tahun waktu itu. Beberapa bulan sebelum aku masuk sd hal yang snggat di impikan semua anak hari pertama bersekolah adalah diantar ibunya sampai masuk kedalam kelas dan berangkat sanggat pagi untuk mendapat tempat duduk yang diinginkan namun yang aku dapat harus berangkat sendiri ke sekoah melihat ibu anak lain mengantarkan anak masing-masing. Dia memilih mengahiri hidupnya hidup yang aku rasa lebih menyenangkan dengan adanya dia, dia memilih meninggalkan kami tanpa tau alasanya. Aku terus mambayangkan kejadian ibuku bunuh diri aku sangat takut untuk membayangkan itu. Rasanya ingin sekali aku d beri satu kesempatan untuk bertemu dengannya dan menanyakan kenapa dia meninggalkan aku dengan bapak dalam ketidak tauan. Pikiranku kembali saat bapak tak terima dengan apa yang terjadi yang dia lakukan hanya terus menangis di kamarnya aku yang masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi yang aku tau nenek selalu saja bilang ibu pergi ke tempat yang bagus besok vina bakal ketemu dan dia menyuruhku mendoakannya, setelah umurku bertambah dan aku cukup tau kemana ibuku pergi ternyata dia pergi untuk selamanya dengan cara yang tak kumungerti kenapa harus begitu. Saat aku sedang mengingat semua kenangan yang selalu menyayat hatiku setiap memikirkanya kembali tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari pintu kamarku.
“vin udah siap belom”suara mbak reni dari balik pintu mendengar itu aku langsung menghapus air mataku yang tak kusadari menetes sedari tadi.
“aku ga ikut”aku kemudian menutupi tubuhku dengan selimut sampai ke wajah
“heh ini acara kan buat kamu kenapa kamu ga dateng dasar” mbak eni menuju ke tepat tidurku
“cepetan mandi ah ayolah dek”
“gak”
“please” mbak reni memandangku dengan wajah memohon
“yaya aku mandi”aku berjalan malas menuju kamar mandi
Selesai mandi
Mbak reni masih menungguku di kamardan sekarang aku lihat lemari ku sudah dia keluarkan isinya hanya untuk memilihkan ku baju untuk makan malan ini.
“mbak ngapain sih?”kagetku melihat yag terjadi
“pilihin baju buat kamu lah”
“buat apa aku bisa pake baju apa aja kenapa harus milih sih”
“ini pake ini”mbak reni menunjukkan baju yang dia pilih sebuah dress panjang di bawah lutut berwarna biru dongker.
“apa ini aku pake rok beginian. ga mau ah,punya siapa lagi?”tolak ku
“ini dari penggemar rahasiamu kan, kamu ga pernah pake ini sayang lagi bagus kok”
“ehh penggemar apa pengecut lebih tepatnya,aku ga biasa ah”
“ayolah dia bukanya pacar pertama kamu ya kamu harus dandan cantik lah”desak mbak reni membuatku hampir saja mengatakan bahwa kami berpacaran hanya untuk menghindari ricki tidak di jodohkan oleh kakeknya.
Karena mbak reni terus saja mendesakku menggunakan dress ini padahalaku sudah memilih baju lain tetapi dia tetap menolaknya aku terpaksa mau menggunakan dress pilihanya untuk mempercepat perdebatan ini karena pusing sekali mendengar mabk reni mengomel terus menerus. Setelah semua siap kami beangkat mbak reni, mas andre, sinta mas iran dan anton dalam satu mobil sedangkan aku dan rima dalam mobil yang terpisah, malam ini rima ikut karena dia sedang libur.
“kamu seriusan pacaran sama directur itu, katanya kamu ga suka sifat orangnya”tanya rima padaku
“entah lah”jawabku bingung
“bukanya kalian baru kenal aja ya dari itu kan kamu jemput dia di bandara”selidik rima kembali dan aku hanya menganguk, “ini bukan kamu banget deh vin jujur deh”lanjut rima dia memang sanggat tau aku mungkin karena selama empat tahun di jakarta ini kami selalu bersama curhat apapun itu.
“ah kayaknya aku ga bisa nih kalo rahasian ini dari kamu rim”aku pasrah tak bisa menjaga mulutku
“rahasia?? ada apa sih selama aku pergi ga kejadian apa-apa kan?”
“gini.. ricki kakeknya pernah bilang sama dia kalo dia bakalan di jodohin sama kakeknya tentang bisnis gitu dan cara buat ga di jodohin ya pura-pura punya pacar untuk saat ini”jelasku kepada rima
“hey heyy ini buka vina banget orang yang ga suka hal hal ga penting gini, kamu tau kan konsekuensinya sekarang kamu pura-pura pacaran besok bisa pura-pura tunangan dan apapun itu sampai pura-pura nikah kamu tau kan apa akibatnya kalo keluarga pak Agung tau kamu kok sembrono gini bikin keputusan,aku sampe liat berita gosip kalian lo”ceramah rima
“aku tau tapi kenapa ya aku ga nolak begitu saja”
“kamu suka ricki ya”
“engga buakan gitu tapi kemaren waktu di malang dia ga bilang apapun waktu berangkat tapi pas turun mobil dia gandeng tangan ku gitu aja mana aku tau kalo sampe dalemnya dia kenalin ke orang-orang kalo aku pacar dia, tau ah pusing aku, udah ah kamu nyalahin aku aja”
“bukan gitu” rima sedikit merasa bersalah membuatku kebingungan dengan masalhku sendiri kami meneruskan perjalanan ke tempat makan malam kami.
Karena obrolan tadi aku sedikit memperlambat jalan mobil yang ku kendarai dan aku tertinggal dengan yang lain, jalanan lumayan macet dan bisa di mungkinkan kami terlambat sampai tempat yang di tetapkan.
TEMPAT MAKAN MALAM
semua orang menunggu aku dan rima datang.
“merek dimana sih kok belum sampe”ucap anton dan yang lain hanya dia sembari mennggu di meja yang telah berjajar makanan yang enak.
“apa vina ga mau dateng ke sini ya, giman anih”gumam reni
tak lama kemudian vina dan rima datang. Vina menggunakan dress berwara hijau toska yang sangat indah dan riasan yang cantik sampai semua memandangnya tak henti.
“maaf ya aku telat tadi macet sih”ucapku memecahkan pandangan mereka kepadaku
“mbak aku ga salah liatkan, kamu cantik banget”anton memujiku
“biasanya semrawut banget ini muka sekarang duhh kalo gini aku bangga ngakuin kamu jadi kakak aku mbak”sambung anton
“ohhjadi selama nin kamu ga bangga”jitak ku ke kepala anton semua tertawa. Yang lain juga memandangku dan memberi pujian hanya satu yang tidak. RICKI. Dia hanya memandang bisa saja. Entah kenapa sepertinya aku ini mendapat kata kamu cantik vina dari bibir ricki yang sering memberi senyuman manis itu
“karena vina udah dateng ayuk mulai”ucap ricki.
Kami semua makan dan berbincang-bincang. Tak terasa sudah mulai malam sinta meminta pulang karena mengantuk dan kami juga harus pulang karena besok harus bekerja. Semua berjalan keluar restourant aku berjalan agak belakang ternyata ricki masih di belakangku. Saat sedang berjalan ricki tiba-tiba memegang tangan ku dan membisikkan kata' kamu cantik' hanya dua kata itu yang aku tunggu keluar dari bibirnya sedari tadi. Jangtungku rasanya seperti berhenti berdetak dan telingaku tak mendengar apa yang orang lain katakan, rasanya seperti patung berdiri di tempat yang sama.
“ayo vin pulang”ucap rima kepadaku tapi aku seperti tidak mendengar dan menggelengkan kepalaku
“kamu kenapa sih”
“biar vina pulang sama aku rima, kamu duluan aja”ucap ricki yang melihat aku tak menjawab pertanyaan rima.
Saat melihat rima pergi aku baru tersadar bahwa aku d tinggalkan.
“lo kok rima ninggain aku sih”kemudian aku berlari menyusul mobil yang di naiki rima.
“kamu apa belum ada cowok yang bilang kamu cantik ya, balu di bilang gitu udahdiem kaya patung ga bis bergerak”ledek ricki kepada ku
“heh ga sembarangan ya siapa yang baru pertama ini di bilang cantik sma cowok udah biasa kali.. hihh”ucapku kesal
“ihh kalo gini gimana dong”gumamku lirih
“ayoo”di seretnya tanggan ku oleh ricki dan kami masuk ke mobilnya
“aku bisa pulang sendiri pake taxi” aku jengkel dengan ucapannya tadi dan akan membuka pintu mobil tetapi aku kalah cepat dengna ricki yang menguncinya terlebih dahulu
“ayo aku anter pulang,aku cuma bercanda tadi ga usah di pikirin”
“ah apaan bercanda ga lucu”ucapku dengan muka cemberut dan ricki hanya tersenyum melihat tingkah ku.
Kami pulang aku masih dengan muka cemberut kesal dan juga malu. Tak lama kami sampai di rumah. Aku keluar dari mobil ricki dan mengucapkan terima kasih. Tak langsung pulang ricki keluar dari mobil dan mendekat ke arah ku. Dia mengeluarkan sesuatu dari kantong sakunya. Itu adalah kalung milik ibuku yang aku cari tadi siang.
*
Flash back
karena aku mengatakan kepada ricki kalu kalungku hilang saat pergi bersama menggunakan mobilnya ricki mencari ke semua mobil yang dia punya dan menyuruh semua pembantu di rumahnya untuk mencari dan kalung itu ada terselih di jog salah satu mobilnya.
*
“kamu nemuin ini dimana?”ucapku senang melihat kalung ibu ku kembali
“aku ga sengaja liat di mobilku”ucap ricki sombong
“makasih ya”ucapku dan ingin mengambil kalung itu dan ricki meninggikanya hingga aku tak bisa menjangkaunya
“ada syarat buat kamu dapetin kalung ini lagi”
“syarat apa itu kalungku, kalung ibu ku itu barang yang penting banget buat aku please siniin”ucapku kesal
mendengar kata-kata ku ricki raut wajahnya langsung berubah entah apa yang terjadi pada dia langsung saja memberikan kalung itu dan beranjak pergi tan melihat ke arahku lagi.
Rumah Ricki
“aaahhhh....”teriak ricki di kamarnya. Ricki membuang semua yang ada di meja kerjanya memecahkan van bung yang setiap hari bunga selalu segar di ganti oleh ibunya. Semua berantakan dan ricki meninju tanganya ke tembok hingga berdarah. Tak ada orang di rumah semua sedang ada urusan hanya ada para pembantunya. Melihat kejadian ini salah satu pembantu menolfon reni memintanya datang karena ricki sedang mengamuk. Tak lama renipun datang dan masuk ke kamar ricki.
“kamu kenapa?”tanya reni memastikan apa yang terjadi kepada adik sepupunya itu.
“kamu mau nyiksa diri kamu sendiri, katanya kamu mau lindungin vina apa ini, selama ini kamu ga berani muncul di depan vina dan sekarang kamu berani muncul dan kamu bisa lindungin dia dari deket kamu mau menyerah”sambung reni. Ricki hanya terdiam dia menetskan air matanya tangan kanannya berdarah. Reni keluar mengambil perban dan obat untuk luka ricki. “ini bukan salah kamu, inget itu” reni sambil memperban tangan ricki. Ricki meminta ingin istirahat sendiri kepada reni dan dia meninggalkanya sediri.
*
Keesokan harinya
Aku rasanya senang hari ini akan pergi ke kantor kalungku sudah kembali dan kata-kata yang membuat ku semangat 'kamu cantik'. Aku berangkat dengan senang sekali. Setelah aku memarkirkan mobil berjlan menuju kantor aku melihat ricki tentu saja aku langsung menghampirinya.
“ricki”ucapku memanggil ricki
“makasih ya udah nemuin kalung ku, kemarin ga sempet bilang terima kasih kamu udah pergi duluan”ucap terimakasih ke dan ricki hanya membalas dengan senyum tipis. Aku melihat tangganya di perbang sotak aku menghawatiran apa yang terjadi padanya.
“tangan kamu kenapa? apa ini sakit? Kok bisa sih?” tanya ku hawatir dan memegang tangan ricki yang di perban
“ga papa luka dikit kemarin jatuh”jawab ricki enteng dan kami meneruskan perjlanan.
Saat melihat ricki akan masuk ke tangga darurat aku menarik tangannya.
“kenapa?”tanya ricki heran
“ayo naik lift”jawab ku dan membawanya ke depan pintu lift
“ga aku ga mau”tolak ricki
“ayo lah please sekali aja, sama aku kok. Cemen banget naik lift ga mau” kataku yang mungkin menurut ricki seperti tantangan.
“yaudah ayok”jawabnya sedikit ragu
kami masuk lift yang kebetulan hanya kami berdua saja aku menekan tombol lima. Semula lift biasa saja tapi expresi ricki yang tegang sekali. Tiba-tiba lift bergoncang, ricki langsung memegang tanganku dia ketakutan. Aku menekan tombol darurat dan tak ada jawaban sepertinya lift rusak.
*
flash back
ricki sangat takut dengan ruangan sempit karena saat kematian ibu vina dia bersembunyi di dalam sebuah kotak dari kayu yang ada di semak-semak dekat dengan jembatan dia sangat ketakutan.dan sampai sekarang dia takut tempat sempit kotak
*
Ricki tidak kuat keringatnya semakin banyak dia berkata kepadaku kalau dia takut.
“ada aku tenang ya”ucapku menenangkan ricki.
Karena bantun sangat lama ricki sudah tidak kuat lagi dan oksigen di sini semakin menipis aku merasa mulai pusing juga. Tapi sekarang ricki sudah pingsan di pangkuan ku. Karena aku takut aku menggedor-gedor pintu lift dan tak lama terdengar petugas yang memperbaiki meminta ku tenang karena dia hampir bisa menyelamatkan kami. Lalu aku di angkat terlebih dahulu dan ricki yang pingsan kemudian. Aku langsung di berikan oksigen dan ricki di larikan ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit aku menunggu ricki di luar UGD keluarga ricki belum juga datang dokter juga belum keluar sehingga aku bisa memasikan seperti apa keadaan ricki. Tak lama keluarga ricki datang.
“kamu apa yang terjadi sama anak saya?”tanya ibu ricki kepadaku yang lebih tepatnya bentakan.
“kamu tau ga ricki phobia sama tempat sempit pasti kamu kan yang nyuruh dia masuk lift”sambung ibu ricki dan aku hanya bisa terdiam karena apa yang dikatakan oleh ibunya adalah benar.
Belum sempat ibu ricki meneruskan semua kecemasan yang dia rasakan, dokter yang menanggani ricki keluar. Dokter itu tak asing iya memang tidak dia adalah dokter yang aku tabrak waktu itu.
“nak apa yang terjadi sama adik kamu, dia ga papakan?dia sehat kan?”tanya ibu ricki kepada dokter itu, nak? Adik? Ada apa ini
Kamis, 28 Juli 2016
MY LOVE HERO BAB 10
MY LOVE HERO
MEMBERI TAHU SEMUA ORANG.. KAMI PACARAN!!!
“pacar saya om” jawab ricki. Sontak aku sangat kaget dan memandang tajam ke arah ricki tak percaya apa yang baru saja keluar dari mulutnya sepertinya tidak hanya aku yang kaget dengan ucapanya kakek, ibu dan bapak agus sepertinya juga merasakan apa yang terjadi kepadaku.
“wah cantik ya, ricki tidak salah memilih pacar”puji laki-laki itu dengan tertawa ricki membalah tawaan itu begitu juga yang lain kakek ibu dan ayahnya tertawa dengan peuh perasaan heran sedangkan aku terus memandang dia.
Kemudian ricki pamit dengan sopan dan kami meninggalkan meja itu, saat berjalan ada sebuah sela dinding aku menarik ricki kesana. Dan aku menendang tulang keringnya.
“kamu gila haha” aku dengan nada tinggi kemudian ricki menutup mulut ku agar tamu tidak mendengar kemudiang menyengir dan mengusap-usap kakinya yang telah aku tendang.
“denger ya aku nglakuin ini suapaya aku ga di jodohin sama kakek, aku butuh bantuan kamu jadi tolong jangan rusak sandiwara ini” ucap ricki sedikit mengancam”kita harus menyapa tamu lain di lantai atas”sambungnya dan menarik tangganku kembali.
“jangan bilang lewat tangga darurat”ucapku saat kami sampai depan pintu tangga darurat.
“tentu saja tangga darurat aku ga suka lift, dan ga mungkin kalau kita pacaran dan jalan sendiri-sendiri kamu lewat lift dan aku tangga darurat kan?”.jelasnya dan kami pun menaiki tangga satu demi satu padahal aku paling anti naik tangga, jalan-jalan lari dan lainya karena ini melelahkan. Car free day itu juga hanya bergosip ups aku ini.
Kami menyapa semua tamu yang hadir dan terus saja ricki menggenggam tangganku dia bahkan menyuruhku tersenyum karena banyak wartawan yang merekam dan memfoto kami. Setelah acara selesai kami berpamitan dengan keluarga ricki dan menuju bandara untuk pulang segera.
*Jakarta
Reni dan penghuni rumah yang lain sudah sampai jakarta pagi tadi mereka sedang bersantai sekarang dan melihat tayangan yang ada di televisi bahwa pewaris Subandono Group telah memiliki seorang pacar yang dia bawa ke pesta perayaan hari ini. Anton yang melihat berita itu sontak memberitahu yang lain dan anton sangat bersemangat karena dia merasa dialah yang membuat mereka pacaran sekarang.
“wah karena aku kemarin godain mereka apa sekarang mas ricki jadi berani gini ya, ahh aku harus minta traktiran sama mereka nih” anton girang.
Sebuah rumah sakit
Di dalam rumah sakit di lobi tempat pendaftaran terdapat sebuah tv untuk menghibur para pendaftar menghilangkan kebosanan. Terlihat seorang dokter berbincang dengan beberapa perawat dan saat itu televisi sedang memberitakan kabar pewaris Subandono Group
“selamat sore pemirsa kembali dengan saya, pada sore hari ini saya akan membawakan berita yang sedang hanggat dan menggembirakan datang dari pewaris Subandoni Group Adian ricki subandono yang sangat sepi dari gosip kedekatanya dengan wanita hari ini dalam sebuah perayaan subandono group dia membawa seorang wanita yang adalah sekertarisnya sendiri, padahal kita kiradia akan menikah dengan anak sesama pengusaha ini mengejutkan sekali ya pemirsa kita doakan saja hubungan mereka langgeng”jelas pembawa acara dan di tunjukkan foto-foto ricki dengan vina dalam acara perayaan di malang hari ini
Dokter itu tersenyum melihat berita yang baru saja di bawakan seorang pembawa acara.
“akhirnya dia tahu apa yang haru dia lakuin sekarang”ucap dokter itu dan kembali ke ruanganya dengan senyuman.
*
Aku dan ricki telah sampai jakarta ricki dan aku terpisah taxi karena dia pulang kerumahnya dan aku ke rumah mabk reni. Aku masih tidak bisa percaya dengan apa yang terjadi tadi sebelum kami masuk taxi
“emm ricki”panggilku
“apa?”
“bukanya kalo pacaran satu kantor ga boleh ya?”
“otak burung.. apa kamu ga pernah baca peraturan kantor.. bukankah setiap hari itu ada di depan ruangan ku.. pacaran sama sekali ga di larang di kantor kecuali jika kita menikah, kamu sebenci apa sama aku sampe pura-pura pacaran aja ga mau?”tanya ricki terlihat raut kecewa
“eh bukan gitu aku kira ga boleh,.. aku suka kita pacaran”ucapku dan malu langsung masuk taxi menyuruh sopirnya serera mengantarku pulang. Melihat tingkahku ricki tersenyum aku melihat itu dari sepion taxi.'aduh vina kamu ini apa yang kamu lakuin gila-gila ahh ricki pasti ke gran dia tau kamu suka sama dia aduhh'ucapku dalam hati dan memukul mukul kepalaku
“ada apa non,bisa saya bantu?”tanya si sopir taxi
“engga pak hehe”aku hanya nyengir saja karena malu
Rumah
Aku turun dari taxi dan membayarnya. Aku masuk gerbang dan kulihat semua mobil ada di rumah itu berarti tidak ada yang pergi, ah iya lah gimana sih. Aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Saat membuka pintu aku lihat semua sedang melihat televisi sampai aku mengucapkan salam tak ada yang menjawab. Aku berjalan perlahan dan ikut melihat apa yang mereka lihat ternyata acara gosip yang sedang membahas aku dengan ricki.
“Assalamuallaikum”ucapku di dekat mereka
“ehh walaikum salam “mereka bersamaan
“kamu ngagetin ah vin”mbak reni
“ya kali aku udah ketok pintu ngucapi salam tadi ga ada yang jawab malah pada liat gosip”jawabku
“kamu tau ga ini gosip tentang kamu mbak,.. cieee jadian cie besok makan malem di luar ya jangan ada yang telat aku bakal ngajak mbak rima juga”sorak anton membuat yang lain ikut semangat memojokkan aku
“bagu juga nih”sahut mas andre
“apa-apaan ga ada makan ya bayar sendiri, aku mo mandi ah”ucapku dan naik ke kamarku untuk mandi
“dasar pelit aku bakal minta mas ricki buat traktir”ancam anton
“sana kalo berani”aku menutup pintu kiamarku
***
Aku berangkat kerja dengan mas andre kali ini karena dia akan ke kantor pusat, yaitu tempatku bekerja. Aku masuk dan menuju kantorku. Mas andre ada urusan dengan presdir. Aku datang lebih pagi dari pada ricki. Saat aku menyiapkan berkas, seorang manajer pemasaran datang.
“apa pak ricki sudah datang?”tanya manajer itu
“belum pak kemungkinan beberapa menit lagi”. Saat kami berbicara ricki datang dari pintu tangga darurat
“itu pak ricki”ucapku kepada manajer itu kemudian dia menuju ke arah ricki. Mereka masuk ke ruangan ricki. Tak berapa lama ricki keluar kembali
“bawa semua berkas pak budiman masuk”perintahnya
aku menuruti perintahnya dan membawa semua berkas itu keruangan ricki.
“begini pak sekarang konsumen kita banyak yang beralih ke produk milik budiman group”jelas manajer itu
“bagaimana bisa?”
“bebrapa hari lalu kami mensurvei konsumen kita dan tanggapan yang mereka berikan adalah apa yang beda dengan memberi produk kita dengan produk budiman group pak. Karena dengan disain yang sama dan harga pasaran sama pula pak”
“ini bener-bener ga bisa di biarain penjualan kita bulan ini menurun walaupun tidak significant tetapi ini pasti karena produk budiman group”ricki terlihat garang
“dimana disainer kita, kita harus diskusiin ini sama dengan dia”
“disainer kita sedang mengambil cuti bulan madu terhitung mulai hari ini, sudah mengkonfirmasi bahwa dia akan pulang minggu depan” jawab ku
“kalau begitu kita harus menunggu disainer karena dia yang tau mekanisme mengirim disain itu sampai saya setujui, sementara menunggu dia kembali, tolong tim digerakkan mencari informasi lebih lagi, kita harus kerja keras” perintah ricki menejer mengangguk tanda mengerti.
“pak selamat ya”ucap manajer itu
“untuk apa?”tanya ricki bingung dan aku memandang manajer itu
“bukankah kalian berpacaran”manajer itu sedikit bingung
“ohh itu jangan begitu kamu bikin saya malu lah”ricki tertawa dengan pertanyaan manajer pemasaran. Aku hanya tersipu malu dan diam saya tak berani berkata apapun.
Manajer meninggalkan ruangan ricki dan aku segera berdiri untuk meninggalkan ruanggannya juga tidak terasa ternyata sudah waktu makan siang.
“makan sama siapa?”tanya ricki padaku
“biasa sendiri”jawabku enteng dan sedikit heran dengan pertanyaanya
“kita haru makan bareng supaya kakek percaya kita pacaran”lalu dia keluar dari ruangganya dan kami bertemu di tempat parkir.
“kita makan ke kafe yang kemarin ya”ajaknya padaku.
“terserah”aku masuk mobilnya dan aku melihat mobil ini mungkin terkesan penasaran atau ndeso duh ga punya mobil gini apa ya
“kenapa?,ini mobil keluaran terbaru,seri terbatas hanya ada 20 di dunia. Apa kamu seneng aku jadiin pacar boongan supaya bisa ambil harta aku, bisa hartaku lumaya banyak cukup untuk tuju turunan”ucapnya padaku meremehkan
“hah apa?sombong hartamu mau tuju turunan delapan sepuluh seratus turunan juga ga peduli aku lagi cari sesuatu”jawabku marah sedikit tersinggung
“apa?”
“waktu aku pertama kali kerja kita keluar buat makan,inget waktu ke kafe mawar juga kalung aku ilang. Kalo ga salah pake mobil ini deh”aku menjelaskan pada ricki mobilnya banaykdan aku bingung waktu itu pake mobil apa kalung ku hilang setelah makan itu aku lupa duh
“ga ada kemarin mobil ini baru di cuci sama sopirku, dia ga nemuin kalung malah dia nemuin ini”ricki mengeluarkan jepi rambut kupu-kupu aku hanya melihatnya sepertinya itu milik sinta
“punya sinta?”tanya ku
“iya kemarin dia ke rumah aku ajak jalan-jalan dia ketiduran ini mungkin ketinggalan, kasiin sinta nanti ya”dikasihnya jepit rambut itu kepadaku dan aku masukkan ke dalam tas. Kami meneruskan perjalanan ke kafe mawar. Kami berhenti di sebuah lampu merah. Ah dan ini lampu merah deket rumah sakit tempat ibu nina di rawat
“apa ibu nina udah pulang ya”gumamku sanggat lirih
“udah”jawab ricki
“udah apa?,emang kamu tau nina siapa?”
“nina temenmu yang kamu intipin waktu dia ngobrol sama irwan,aku kan juga denger. Eh tapi apa hubungan dia sama irwan?”
“rumit”aku hanya menjawab singkat.
Saat kami berbincang aku melihat dokter yang aku tabrak di rumah sakit itu lagi.
“hei dia kan dokter itu”ucapku sambil menunjuk dokter yang sedang menyebrang menuju arah rumah sakit
“kamu kenal?”tanya ricki penuh sidik
“engga sih tapi aku pernah tabrak dia waktu ke rumah sakit jenguk ibu nina, dia ganteng ya”jelasku
“biasa,masih gantengan aku”jawab ricki dengan muka masam
“ahaha apa kamu di rumah ada kaca ga sih, ah suka memuji diri sendiri hahha”aku tertawa girang sekali entah rasanya melihat muka cemberut ricki membuatku ingin tertawa dia hanya memandangku dan tersenyum. Tak lama sura klakson mobil di belakang kami berbunyi karena lampu sudah berubah menjadi hijau.
KAFE MAWAR
Kafe lumayan ramai tapi tempat duduk kesukaanku takada yang menempati, entah kenapa ap akeberuntungan setiap aku kemari dengan ricki selalu tak ada yang menempati walaupun kafe ramai. Aku memesan makan siang ricki aku suruh menunggu di meja. Aku juga ingin menyapa bu rosa. Setelah menyapanya aku kemabali ke meja tempat ricki duduk aku melihat bunga di dekat jendela kafe sepertinya banyak bunga mawar baru yang ibu rosa beli ini semakin terlihat bahwa ini memang kafe mawar, ya memang kafe mawar la memang begitu gimana sih. Aku tak menyadari tetapi ricki ternyata melihat ke arahku terus menerus, saat pesanan kami datang di bawa oleh andi bu rosa datang.
“ah ini bapak directur utama itu ya,semakin tampan ya”bu rosa menyapa ricki
“ah ibu ini tidak saya tetap sama tamanya dengan dulu”goda ricki dan mereka berdua tertawa.
“kalian atasan dan karyawan tetapi terlihat tidak ada batasan ya”sambung andi
“tentu ada batasan tetapi kali ini kami di luar bukan atasan dan bawahan, lagi pula sekaranga kami pacaran”jelas ricki ketus
“ohhh jadi berita itu benar selamat ya”bu rosa menguapkan selamat terhadap kami
“vina beruntung sekali ya, ya sudah nikmati makanan kalian saya kedalam dulu ya, ayo andi”bu rosa berpamitan dan pergi bersama andi aku tau pasti jika andi tak menyukai ricki terlihat dari matanya saat memandang kami.
“kenapa kamu bilang kita pacaran?”tanyaku pada ricki
“tanpa aku bilang mereka juga tau dari berita aku ini orang terkenal”ucap ricki dengan memakan hidangannya. “em lagi pula aku ga suka cowok tadi sepertinya dia menyukaimu haha,.. emm juga kita harus kasih tau semua orang yang kita kenal supaya berhasil kakek ga bakal ninggalin satu informasi sedikitpun dia bakal selidikin semua”ucapnya dengan mulut penuh makanan.
Setelah makan kami kembali ke kantor. Saat maku ke kantor aku sedikit bercanda dengan ricki dan untuk orang yang melihat pasti mengira ini hal romantis yan kami lakukan sebagai pasangan baru. Aku melihat juli mendatangiku dan ricki.
“siang pak direktur dan bu direktur kalian terlihat bahagia”sapa mbak juli
“siang”jawab ricki
“mbak yuli apa sih engga kok”
“kamu suka malu-malu ah”goda mabk juli kepdaku aku hanya salah tingkah di buatnya dan ricki tersenyum melihat tingkahku
“hey pak direktur dia suka begini kamu pacar pertamanya jadi di maklumin ya kalu dia kurang hot”sambung mbak juli
“mbak apa sih sana ah kerja lagi”suruhku dan mendorong pelan mbak juli dan membalikkanya supaya tidak berbicara dengan ricki lagi tetap saja dia memaksa walau aku terus mendorong”dahhh pak direktur ganteng”ricki membalas dahh mbak juli dan tersenyum melihat tingkah konyolnya.
Aku dan ricki kembali meneruskan menuju ruangan kami. Saat itu aku juga ingin sekali kali lewat tangga darurat dengan ya entah kenapa seperti ingin nempel denganya terus aduhh. Dalam perjalanan kami hand phone ricki berbunyi.
“halo ada apa.... hah makan malam,kapan?...hari ini?...emmm bisa,yang lain gimana?...oke nanti jam 8 ya”hanya suara ricki yang aku dengar entah dia dengan siapa berbicara
“siapa?”tanyaku penasaran
“anton,.. katanya malam ini bakal ngadain makan malam dia minta traktiran kita jadian, ini kesempatan suapaya semua tau dan akting kita berhasil” dia jalan lebih dulu'ah anton sialan kenapa dia beneran aku cuma bercanda kemarin gimana nih'gumamku dalam hati. “oh iya ternyata kamu beneran suka ya kita akting pacaran”ucap ricki dan meninggalkan aku mukaku hanya cemberut mendengar ledekan ricki aku terus berjalan dan mengumpatnya
Selasa, 26 Juli 2016
MY LOVE HERO BAB 9
MY LOVE HERO
PACAR
“apa maksud mbak reni masih ada masalah lagi?”tanya irwan
“masalah apa?”reni pura-pura tidak tau kemudian dia melihat ke arah andre dan dia memberi anggukan
“kamu bener pengen tau”
“iya”
“irwan aku cerita ini cuma ke kamu,karena kita anggap kamu paling dewasa di sini. Ini cerita yang menyangkut vina sama ricki”irwan terus mendengarkan cerita reni
“kamu tau ibu vina sudah meninggal” irwan mengangguk
“dulu setelah kejadian orang tuaku kecelakaan, keluargaku mengajak berlibur ke villa ini mengobati rindu sama orangtuaku tapi itu nggak berhasil sama sekali aku tetep aja sering ngalamun, waktu di villa ini semua perhatian tertuju sama aku om agus dan tante juga pengasuh ricki juga mengurusi adiknya yang masih dua tahunan lari kesana kesini, ricki dari kecil memang ga bisa diem. Karena tanpa pengawasan ricki keluar dari villa sendiri jalan-jalan ke desa di bawah desa tempat vina tinggal, kamu ingat ada jembatan?di jembatan itu ricki menjatuhkan robot yang ia bawa dari villa ada seorang wanita yang ingin membantu ricki mengambil robot itu dan terjatuh”
“apa wanita itu ibu vina?”tanya irwan
“ya dia ibu vina, karena ricki ketakutan dia pergi ke semak-semak dan bersembunyi di sana, ibu vina di temukan oleh orang-orang yang baru pulang dari sawah, dia meninggal. Dia melihat semua orang berkumpul dan vina menangis disana dengan ayahnya, kita yang waktu itu mencri ricki juga melihat jasat ibu vina. Sampai saat ini tidak ada yang tau kalu kematiannya karena menolong ricki yang orang tau dia bunuh diri di jembatan itu. Mulai saat itu ricki tidak pernah mau pergi ke malang lagi dia takut dengan jembatan, keluarga kami dengan diam-diam memberikan beasiswa kepada vina mulai saat itu sampai dia kuliah, dan vina masuk perusahaan itu juga karena kita yang ngarahin supaya vina bekerja disana”jelas reni kembali
“apa ricki tau soal beasiswa dan soal vina adalah anak itu?”tanya irwan dengan muka cemas
“ricki baru tau setelah vina sma saat dia masih di new york om agus memutuskan memberi tahu ricki, itu kenpa setiap ricki pulang ke indonesia dia ga pernah mau ketemu vina dia hanya melihat vina dari kejauhan saja, dia sering ke cafe tempat vina kerja saat dia pulang”
“ini pasti berat banget buat ricki”
“dia bahkan memutuskan ingin menikah dengan vina”
“tunggu apa ricki cowok yang selalu memberi hadiah ulang tahun, kelulusan dan berbagai macam itu” reni mengangguk
*flash back
setiap vina ulang tahun selalu ada yang mengirim kartu ucapan dan hadia kepadanya, saat dia naik kelas , dia lulus, ip naik ,wisuda dan keterima kerja. Hadia bermacam-macam kalung ,baju , bunga dan lain-lain. Dalam setiap ucapanya selalu di beri tanda “R” di bawahnya. Vina tidak pernah memakai semua pemberian cowok rahasia itu. Vina malah mengumpat perbuatan cowok itu yang sangat pengecut.
*
“ah R itu ricki ternyata”ingat irwan
“iya dan kamu tau kan vina ga pernah nerima itu semua dan barangnya dia tumpuk di gudang bawah, mungkin itu kenapa ricki membentak vina waktu di teras yang dia tanyaain tadi”
*Kamar ricki
Ricki kali ini memandang sebuah foto LAGI, tapi kali ini bukan foto banyak orang melainkan foto vina saja. Kemudian dia bangun dari tempat tidurnya dan mengambil kamera yang dia bawa dalam koper dia melihat semua foto dalam kamera tersebut dan ternyata semua foto vina dari dia masih sma, kelulusannya, dia masuk universitas dan ospek, mengikuti seminar nasional, berlibur di wisuda dan terahir saat vina di bandara menjemput ricki.
“ini bener-bener perasaanku bukan karena balas budi”gumanaya memandang semua foto yang ada di kamera tersebut.
ricki membayangkan percakapannaya dengan keluarga saat semuah makan bersama. Suasana sangat hening hanya terdengar suara sendok yang bertubrukan dengan piring.
“aku bakal nikain dia kek” ucap ricki di tengah makan dan membuat keluarganya kaget
“siapa yang menyuruh kamu melakukan itu?”bapak subandono berkata dengan tenang
“aku. Aku udah putusin bakal nikahin dia. Terserah kakek mau nerima keputusanku atau enggak”jawab rici tegas, ayahnya hanya melotot ke arah ricki tidak membenarkan apa yang dilakuakan anaknya itu
“itu cuma rasa belas budi kamu, kamu cuma kasihan. Ga usah pikirin dia kita udah banyak membantu hidupnya dan kelaurga dia kan. Lebih baik kalau kamu serius dengan kuliah mu pulang menjalankan bisnis dengan sukses, dan menikah dengan kolega bisnis kita itu lebih menguntungkan buat kamu bukannya dengan dia”bapak subandono menolak kemauan cucunya itu
“enggak kek kali ini ricki ga mau nurutin kemauan kakek, selama ini kakek selalu menyuruh aku mengambil kuliah bisnis universitas kakek yang pilih di negara mana juga kakek yang pilih, untuk kali ini wanita yang bakal ricki nikahi pilihan ricki sendiri bukan pilihan kakek”
“RICKIIII.....!!(bapak subandono dengan nadamembentak mata penuh kemarahan mengarah kepada ricki) apa kamu ga sadar selama ini usaha kamu selalu dia tolak dan bahkan kamu sangat pengecut tidak berani mengungkapkan itu di depanya dan satu lagi jika dia tau kamu yang membut ibunya mati kakek menjamin dia tidak akan memaafkan kamu” kemudian ricki pergi dengan kemarahan atas apa yang di katakan oleh kakeknya itu.
Setelah membayangkan kembali kejadian itu ricki merasa kepalanya pusing dan memutuskan untuk tidur.
Dalam tidur ricki dia bermimpi bertemu dengan wanita yang menolongnya dulu, ibu vina. Dia hanya memandang ibu vina menangis dengan baju serba putih ricki ingin memegangnya tetapi selalu tak bisa. Kemudian ricki terbangun karena mimpi itu. Dia bahkan tidak bisa tidur kembali
*
Keesokan harinya
Semua sudah siap untuk pergi ini aku dan ricki akan pergi ke pesta perayaan keberhasilan cabang di malang terlebih dahulu sebelum pulang ke jakarta. Pesta ini di hadiri kakek dan orang tua ricki. Sementara yang lain memutuskan pulang pagi ini juga tidak ikut pesta yang diadakan perusahaan. Kami berpisah.
Aku dan ricki menggunakan mobil jemputan yang sudah di sediakan untuk kami dan yang lain menggunakan taxi, kami menuju kantor cabang kata ricki sebenernya ini bukan kantor cabang dulu kakeknya membangun perusahaan mulai dari kantor ini tetapi karena mereka pindah ke jakarta maka kantor pusat pun berpindah ke jakarta bukan lagi di malang.
“apa nanti juga ada kakekmu?”tanyaku kepada riki
“iya, kenapa?”jawab ricki
“engga, cuma belum pernah ketemu aja”
“nanti sampai sana kamu harus di deketku terus ga boleh jauh-jauh, tau?”perintah ricki
“emang kenapa?aku kaya anak kecil aja harus deket-deket kaya takut ilang aku tau jalan lagi hahha”aku menjawab dengan bercanda dan ricki memandangku sinis sekali
Kantor cabang
Di sini sangat ramai banyak wartawan juga tamu undangan. Saat mobil berhenti di depan lobi kantor ricki turun dan membukakakn pintu mobil untuk ku. Ada apa ini pikirku dalam hati dia menggandengku sampai ke dalam gedung semua wartawan mengambil foto kami berpegangan tangan. Aku hanya tak tau harus berbuat apa kali ini tangan kiri ku sudah ricki genggan dari tadi dan aku terus saja memandanginya. Sampainya di dalam kami berjalan menuju sebauh meja dan yang aku lihat ada ayah, ibu ricki beberapa rekan bisnis dan seorang laki-laki tua yang aku kira dia pastilah kakek ricki. Aku berusaha untuk melepaskan tanganku yang di genggam olehnya tapi ricki terus menggengam tanganku dengan sangat erat.
“pak, buk , kakek, om”ricki menyapa semua yang ada dalam satu meja itu. Dan aku hanya ikut mnundukkan kepala dan tersenyum menata mereka.
“dia siapa ricki”tanya salah seorang rekan bisnis yang duduk satu dalam meja itu
“pacar saya om” jawab ricki. Sontak aku sangat kaget dan memandang tajam ke arah ricki tak percaya apa yang baru saja keluar dari mulutnya sepertinya tidak hanya aku yang kaget dengan ucapanya kakek, ibu dan bapak agus sepertinya juga merasakan apa yang terjadi kepadaku.
My love hero Bab 10
Senin, 25 Juli 2016
MY LOVE HERO BAB 8
MY LOVE HERO
MALAM TERAHIR, BBQ PARTY
aku menengok ke arah mereka dan melihat ricki juga tertawa atas sikap ku.
Malam
kami mengadakan BBQ party karena sekarang malam terahir di malang sebelum kembali ke jakarta dengan kesibukan lagi. Tapi aku tidak keluar aku masih malu karena kejadian tadi pagi aiihh ini sangat memalukannnn. Aku sebenarnya sudah memutuskan untuk tak keluar tetapi anton memaksaku keluar
“ayolah mbak kita cuma bercanda tadi”bujuk anton
“ga mau kamu kan biangnya kurang ajar”aku cemberut
“ayolahhh,...ayooo” ajak anton menarik tanganku kemudian kami ke taman belakan vila ini.
Semua sudah berkumpul kali ini sinta masih belum tidur dan ikut ibunya membakar daging dan sosis. Kami bercerita searing apa yang terjadi seperti biasa. Mbak reni bercerita dulu keluarganya memang tinggal dimalang karena kakeknya orang malang pantas saja saat aku berbicara dengan bahasa jawa mbak reni bisa menjawabnya, mereka tinggal di kota pusatnya malang sedangkan aku di pegunungan. Keluarganya pindah setelah insiden yang terjadi kepada mbak reni saat dia masih smp dia berumur 13 tahun orang tua mbak reni kecelakaan mobil, saat itu orang tua mbak reni akan menjemput mbak reni kesekolahdan mengajaknya berjalan-jalan namun di persimpangan seblum sekolah sebuah truck menabraknya karena rem truck tersebut blong dan mbak reni melihat sendiri kejadian tersebut, mulai saat itu mbk reni tidak mau berangkat sekolah tidak mau makan dan minum dia suka sekali datang ke villa ini sebelum orang tuanya meninggal setelah meninggal ke villa ini, kelurganya ingin membuat mbak reni kembali bahagia dengan mengajaknya ke villa milik orang tua mbk reni tetapi ini membuat mbak reni bertambah sedih ahirnya keluarga subandono memutuskan pindah kejakarta sampai sekarang.
“sebenarnya juga ada masalah lain”
mbak reni memulai ceritanya kembali setelah menarik nafas sejenak karena kenangan pahitnya itu, mbak reni memandang ricki dan mereka saling memandang seperti ada yang ingin mereka ucapkan.
“oh iya setelah sampai jakarta ga langsung aku sembuh begitu saja”sambung mbak reni memecah keheningan sesaat
“terus kamu ngalamunan lagi mbak?”tanya mas irwan
“iya beberapa hari awal masuk sekolah baru”
“terus??”tanya anton
“banyak yang mau nemenin aku di sekolah tapi aku ga mau entah kenapa aku jadi membenci semua orang apalagi setelah mereka menyebutku yatim piatu. Tapi ada orang membuatku nyaman degan lelucon yang dia buat, perlindunganya, kasih sayang”
“emang anak smp ada yang udah tau sifat melindungi ahh”celetuk anton
“adalah buktinya ada, lulus smp kami meneruskan ke sma yang sama kemudian universitas yang sama”
“dimana sekarang orang itu apa udah mati?”tanya anton enteng
“heh jaga tuh mulut” mas andre menjitak kepala anton
“kenapa mbas andre marah sih aku kan cuman nanyaaja ihhh”anton sebal dan mengusap bekas jitakan mas andre
“tentu aja dia belum mati tiga tahun lalu kami menikah dan dua tahun lalu kami punya anak perempuan yang cantik”jelas mbak reni kemudian dan mencium sinta yang tidur di pangkuanya
“wa kenapa ceritanya kaya di drama ya, dan emmm kenapa mas andre dulu sweeeeeeet (dengan nada melengking)banget sekarang hemm” goda ku
“aku sweett(dia meniru intonasiku saat mengucapkanya) kalo cuma berdua aja”jawab mas andre membuat semua tertawa
“aku tadi kedesamu mbak, yang di bawah itu kan. Yang sebelah mana mbak?kita tadi lari sampai sana loh?”
“iya?? rumahku di dalem kok kalo kalian lari cuma di jalan raya aja ga liat rumahku”jelasku
“yah padhal udah seneng aku besok bakal iming-iming mbak rima kalo aku udah kerumah mu”anton kesal mukanya semakin imut
“makanya jangan suka pamer”ricki mengusap rambut anton seperti anak kecil membuatnya terlihat seperti sinta yang merengek
saat semua menikmati makanan tiba-tiba aku bertanya kepada ricki
“ricki sebenernya kenapa?”semua menoleh kearah ku “apa aku ada yang salah waktu kerja,apa sikap aku yang salah? Aku agak sakit hati sama perkataan kamu di teras waktu itu” sambungku dan membut yang lain memandang ricki sinis yang sedang memegang sosis dengan mengedipkan matanya melihat yang lain terus memndanginya.
“engga”jawabnya enteng dan meneruskan memakan sosis mendengar jawaban itu aku agak kecewa seharusnya dia menjelaskan bukan hanya menjawab sesingkat itu
“terus kenapa ricki nyuekin aku”
“siapa sebenernya yang nyuekin” ricki berdiri dan meninggalkan kami di taman.
Hari makin makin malam anton mengajaku masuk dia sudah mengantuk dan mbak rei menyuruhku membawa sinta masuk juga dan membarikanya di kamar mereka. Setelah itu aku dan anton masuk kamar masing-masing dan tidur.
*taman
“apa maksud mbak reni masih ada masalah lagi?”tanya irwan
“masalah apa?”reni pura-pura tidak tau kemudian dia melihat ke arah andre dan dia memberi anggukan
“kamu bener pengen tau”
“iya”
My love hero Bab 9
MY LOVE HERO BAB 7
MY LOVE HERO
MASA LALU
“aku boleh tanya sesuatu?”
“apa sih, kayaknya serius amat deh”
“apa cewek yang mas irwan taksir dari dulu sma itu nina?temen kerjaku di cafe dulu?”
“ehhhh,...vin kok kamu?”
“aku dengerin kok dulu itu cuman pura-pura tidur aja”ucapku di susul dengan cengiran
“kamu tau dari mana vin?”selidik mas irwan
“kemarin waktu mas irwan telfon ada kepentingan, kita semua ke rumahsakit tempat rima koass, mas irwan ga inget?”
“ya ampun iya aku lupa..haha”cela mas irwan dan tertawa mungkin dia merasa kebohongan yang kemarin telah aku ketahui
“terus aku liat nina jalan waktu aku ambil sesuatu di mobil,niatnya sih aku mo nyapa nina aku udah kepikiran kalo pasti ibunya yang sakit beberapa hari lalu waktu aku ke cafe nina di tlfon seseorang tentang keadaan ibunya,waktu aku kejar nina sampe depan kamar ibunya aku liat mas irwan disana ngobrol sama nina dan aku dengersemua”sambung penjelasanku dengan di ahiri cengiran sok manis
“iya dia nina”
*saat vina dan irwan bebicara mengeni nina ternyata ricki mendengarkan di balik tembok dan agak sedikit kaget
Kamar Ricki
Ricki memandang sebuah foto itu, foto karyawan yang bekerja di cafe mawar milik bu rosa termasuk vina di dalamnya. Ricki merasa sangat suntuk dia memutuskan untuk jalan-jalan keluar menggunakan mobilnya. Dia memacukan mobilnya dengan sangat kencang dan memberhentikan secara mendadak di sebuah jembatan dia membayangkan apa yang terjadi di jembatan itu
**>
15 tahun yang lalu seorang anak laki-laki berusia 10 tahun pergi dari sebuah villa yang mewah dengan mengendap-endap menghindari orangtua dan pengasuhnya dia membawa sebuah robot kesayanganya, dia terus saja berjalan keluar meninggalkan villa milik keluarganya dia melihat pemandangan di sekitarnya yang tidak sering ia lihat. Ia terus saja berjalan memainkan robotnya sampai dia menemui sebuah jembatan tiba-tiba robotnya berhenti berbunyi dia tidak tau apa yang terjadi pada robotnya dia memukul-muluk robot itu dan yang terjadi adalah robot itu terlempar dari tangganya dan tersangkut pada besi jembatan sisa pembangunanya dulu dia berusaha mengambil robotnya di jalanan ini sepi karena jalanan menuju pegunungan hanya ada desa diatas jembatan ini itu pun untuk berteriak minta tolong tidak mungkin ada yang mendengar. Terlihat seorang wanita berjalan ke arahnya wanita itu menggunakan kemeja batik berwarna biru kerudung dengan warna yang sama dengan baju dan rok panjang berwarna hitam mengendarai sepeda,dari penampilanya dia sepertinya seorang guru. Wanita itu menghampirinya.
“apa yang kamu lakukan di sini nak?”
“robot saya tersangkut di besi itu,tanggan saya kurang panang untuk mengambilnya”
“oh sini biar ibu ambilkan ya”
Wanita itu mengambil robot milik anak laki-laki tersebut dia mengambil dengan tangganya namun itu belum cukup untuk menjangkau robot dengan rok panjangnya itu dia sedikit memanjat pagar pembatas jembatan yang sedikit basah karena hujan pagi tadi dan berlumut. Hal yang paling tak terduga terjadi wanita itu terpeleset dan jatuh ke sungai di bawah jembatan ini sungai dangkat namun berbatu, anak lelaki pengecut ini ketakutan tangan dan kakinya gemetar dia tak tau apa yang harus di lakukan dan dia memilih lari dari tempat itu
**>
Membayangkan yang terjadi di jembatan itu ricki merinding dan memacu mobilnya menuju villa kembali.
***
Villa
Aku mengelurkan bebrapa makanan yang sudah mbak reni beli di mini market terdekat sore tadi.
“ahh rasanya udah lama banget aku ga merasain udara se seger ini” mbak reni mengembangkan kedua tangganya seperti rose dalam film titanic di ujung kapal kemudian di peluk oleh jack.
“emang mbak kesini terahir kapan”tanya anton
“ya ga lama sih setiap tahun menjelang lebaran aku kesini ke makam ibu sama ayah”mbak reni sedikit menunduk mungkin saja memikirkan orang tuanya, sedangkan anton sepetinya merasa menyesal telah menanyakan pertanyaan itu.
“aku ga perna tinggal di sini lebih dari satu hari setelah kami pindah ke jakarta, terlalu banyak kenangan pahit di sini aku ga suka,tapi entah kali ini aku ingin kembali kesini kangen rasanya, setelah vina bilang akan ke malang aku langsung menghubungi mas andre”mbak reni melanjutkan ceritanya.
“eh vina kamu ga pulang katanya tempat tinggal mu disini deket?”tanya mbak reni berusaha menahan kesedihanya
“emm iya tapi keluargaku lagi pergi semua ke surabaya” jawabku
“ngapain?”tanya anton
“ada anak om ku yang menikah di surabaya mereka baru berangkat tadi pagi kemungkinan disana 3 sampai 4 hari, lamma”
“kamu kangen mereka?”tanya mas andre
“ah engga lah mereka yang kangen aku, aku kan ngangenin”ucapku dengan mengedipkan mata dan kedua tanganku berada di bawah dagu menengadah seperti selogan cherry bell dahulu. Semua tertawa termasuk ricki ya memang bukan sebuh tertawaan atau senyuman itu hanya sedikit memiringkan bibir ke kiri dan kanan secara simetris dan tidak terlalu terliht tapi aku tau dia tersenyum oleh leluconku.
Kami meneruskan makanan kami dan bercanda hingga larut sekali jam menunjukkan jam 12 malam tapi kami seperti tidak menghiaukanya karena besok libur dan sangat langka sekali ahkir-akhir ini bisa berkumpul walaupun masih kurang personil rima dan sinta yang sudah tidur dari maghrib tadi karena kelelahan. Lagipula besok jadwalku kosong hanya ada lusa pesta atas keberhasilan yang telah di capai oleh cabang malang.
Kami tidur di kamar masing-masing
***
Keesokan harinya
Aku bangun sedikit terlambat, setelah shalat subuh aku turun melihat villa sepi hanya saja terdengar suara sinta tertawa. Aku melihat dari mana suara sinta berasal, ternyata taman di sebelah kolam villa sinta sedang tertawa karena cerita ricki aku memandanginya kembali bukankah dia begitu mempesona jika selalu tersenyum ahh kenapa aku sangat mengagumi senyumnya itu. Ternyata sinta melihatku sinta mengajakku mendengarkan apa yang di ceritakan ricki sepintas raut wajah bahagia yang tadi aku lihat hilang namun karena sinta terus merenggek minta ricki mengulangi ceritanya ricki kembali bercerita dan itu memanglah cerita yang sangat lucu aku sampai tak bisa menahan tawaku hingga perutku terasa sakit. Kemudian sinta meminta padaku untuk di perbolehkan berenang karena sudah agak siang jadi air tidk terlalu dingin saat sinta berenang dengan ricki aku menawarkan untuk mengambilkan jus jeruk untuk mereka aku menaruh jus di gajebo, ricki naik sementara sinta masih bermain air dengan ban bebeknya. Aku berniat untuk menyusul sinta ketepi kolam tapi yang terjadi saat aku menuruni beberapa anak tangga di gajebo kaki ku tertarik oleh tali yang digunakan ricki dan sinta bermain entah apa tadi alhasil aku tersandung tali tersebut dan akan jatuh ke kolam eiitsss tak semudah itu ricki menangkapku dari belakang dan jika dia melepaskan tanganku sedikit saja pasti aku sudah jatuh kedalam kolam
“ceroboh,.. otak burung”gumam ricki
“hei apa kamu bilang,.. lepasin aku”aku meronta marah terhadap ucapan ricki
tiba-tiba ricki benar melepaskan tanganku dan happ dia dengan cekatan menangkapku dan sekarang posisiku ada dalam pelukannya. Ah perasaan aneh apa ini rasanya jantungku mungkin sudah bermasalah kenapa berdetak terlalu cepat begini dan apa ini mukanya sedekat ini lebih mempeson. Aku benar-benar tak memikirkan lagi apa perkataanya tadi dan posisiku yang hanpir masuk kedalam kolam dengan masih menggunakan baby doll.
Saat kejadian ini ternyata mas andre, mas irwan, mbak reni dan anton melihatnya. Dan sontak membully kami
“wwwaahhh (sorak mereka bersamaan)adegan apa ini?apa yang aku lihat?”ucap anton menggoda
“apa kalian selalu begini kalau kita tinggalin berdua”sambung anton
“kalian bahkan ga kasian sama sinta melihat ini di umur belia kasian kamu nak”ledek mas andre dan menuju ke arah sinta.
Sedangkan mas irwan dan mbak reni hanya senyum saja. Melihat banyak bulyan kepadaku aku buru-buru melepaskan pelukan ricki
“kaian salah paham tadi aku ampir aja jatoh terus ricki nolongin”jelasku kepada mereka
“waa bukanya kamu minta di lepasin biar mas ricki bisa peluk ya”ledek anton enteng
“ehhh aku tentang bokongmu sekarang ya” aku mengejar anton yang berlari memutari kolam renang
“hey mbak kamu suka di peluk mas ricki ya(aku terus mengejarnya dengan marah)”
“jaga omonganmu sebelum kamu ketangkep habiss kamu”
“ngaku aja mukamu merah kesenengan itu”aku berhenti dan memegang pipiku yang terasa sedikit panas dan semua menertawakanku, karena malu aku pergi kekamarku dengan sangat marahterhadap semua yang ada di tepi kolam sialan,aku menengok ke arah mereka dan melihat ricki juga tertawa atas sikap ku.
My love hero Bab 8
My love hero Bab 8
MY LOVE HERO BAB 6
MY LOVE HERO
MALANG
“heeehhh” Ricki mendengkus dan masuk ke rumah
aku kembali menelan ludah,dan berangkat lari pagi melupakan perkataan ricki.
***
siang
aku sampai di rumah pulang siang hampir jam12 karena di car free day bertemu banyak teman kulihku jadi ngerumpi dan itu pasti lama kami sempat mampir di sebuah cafe juga. Sesampainya di rumah aku langsung mandi dan menonton tv di ruang keluarga aku melihat anton sudah duduk terlebih dulu disana
“ga jalan ton”
“engga”
“kenapa,?pada sadar semua itu cewek kamu bodoin”anton hanya melihat ku dengan muka kurang bersemangat
“kenapa sih” sambungku
“lagi males kemarin aku email cewek yang aku suka itu liburan musim panas dia ga bakal pulang ke Indonesia”
“emang dia di luar negri?”anton menjawab dengan anggukan malas
”keren bener demenan aja ada yang di luar negri hebattt” sambungku ku dan terkagum dengan meledek anton
“aku serius males ah lagi bad mood, apalagi liat mukamu mbak” Anton pergi ke kamar meninggalkanku
***
Malamaku berdandan rapi membawa sebuah parsel buah
“mau kemana?”tanya mbak reni
“ada ibu temenku yang sakit aku mau jenguk,mungkin aku pulang agak malem mbak”
“iya hati-hati ya”
“siap aku berngkat dulu ya pinjem mobill”aku berjalan menuju garasi
***
aku memarkirkan mobil setelah keluar dari mobil dan mengambil parsel di bangku belakang aku melihat ricki masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan rumah sakit aku terheran kenapa dia disini aku mencoba mengejarnya sebelum melewati gerbang rumah sakit ternyata terlambat, ada apa kenapa ricki di rumah sakit ini siapa yang sakit kalau saja keluarganya pasti lah aku tau kalau menjenguk rima mana mungkin dia kesini sendirian dan bukanya kemarin kami baru saja datang kemari. Karena serius memikirkan Ricki aku berjalan dengan tidak konsentrasi dan menabrak seorang dokter laki-laki dokumen yang dia bawa berhamburan
“maaf-maaf saya tidak sengaja”ucapku sambil memunguti kertas yang berserakan di lantai
“ga papa ga maslah”dokter itu membantu ku mengambil kertas di lantai
“maaf banget ini saya yang salah maaf saya ga konsentrasi”aku dengan memukul kepala ku dengan tangan sembari minta maaf
“iya”dia tersenyum manis sekila mirip dengan senyuman seseorang.....(ricki)
aku melanjutkan perjalananku kamar ibu nina. Aku mengucapkan salam lalu masuk kedalam kamar terlihat nina sedikit kaget dengan kedatanganku
“hay nin”sapa ku sembari menyalaminya
“mbak vina kamu”
“iya aku tau ibu kamu disini beberapa hari lalu aku kesini jenguk rima temenku dari malang dia kebetulan melanjutkan koassnya disini dan ga sengaja melihat kamu dan aku lihat kamu masuk ke kamar ini, maaf ya waktu itu belum bisa mampir soalnya aku buru-buru dan kesini sama anak rumah semua”
“iya ga papa mbak makasih ya”
“iya”
“bu saya vina teman nina kerja di cafe dulu, maaf saya cuma bisa bawa ini”aku menyapa ibu vina yang terbaring di tempat tidur.
“ga papa nak kamu jenguk saya juga udah seneng kok” ibu nina tersenyum.
Kami bercakap-cakap hingga cukup lama tak terasa jam sudah menunjukkan setengah 10 malam. Dalam pembicaraan aku sebenernya ingin menanyakan tentang mas irwan yang kemarin datang menjenguk ibu nina tapi aku tak sampai hati menanyakanya jika benar nina adalah perempuan yang mas irwan ceritain ke aku dulu. Aku segera berpamitan karena sudah malam ibu nina harus beristirahat.
Aku pulang
Saat perjalanan pulang aku berhenti tepat depan sendiri di sebuah lampu merah dekat dengan rumah sakit,aku melihat seorang dokter menyebrang di zebra cos sepertinya itu dokter ganteng yang aku temui tadi di lobi rumah sakit aku melihatnya menyebrang hingga tak memperhatikan bahwa lampumerah telah berubah menjadi hijau alhasil suara tlakson berseru riang dari belakang mobilku dan aku segera melesatkan mobil sebelum orang-orang menjadi lebih marah pada pengendara mobil yang terkesima dengan dokter ini. Hemmm... sampai rumah sudah sangat sepi mungkin sudah tidur karena besok harus kembali bekerja. Sampai kamar aku mandi dan seger tidur.
***
Keesokan harinya.
Aku berangkat dengan taksi Ricki sudah kembali ke rumahnya jadilah aku berangkat ke kantor sendiri. Sampai di kantor aku duduk di mejaku melihat ke ruangan Ricki ternyata dia sudah berangkat lebih pagi dari ku. Aku masuk ruanganya bermaksud memberikn jadwal dia hari ini dan menanyakan kasus pak budiman itu. Setelah aku membacakan jadwal rapatnya.
“ada anggota tim pak budiman yang masih di perusahaan ini hurus aku konfirmasi kedia ?”tanyaku dia hanya dia lalu menanyakan jadwal rapat sekarang dimana dengan siapa lalu dia pergi. Beberapa hari ini Ricki sama sekali tidak menanyakan persoalan pak budiman, setiap pagi dia hanya menanyaiku jadwal rapatnya dan menyuruhku tetap tinggal di meja ku dan tidak mengikuti rapat itu membuat ku bingung dia yang selalu saja usil dan memberiku banyak tugas sekarang cenderung diam.
***
Hari ini hari sebelum kami berangkat ke malang kunjungan ke cabang yang ada di malang. Aku menyiapkan apa yang harus aku bawa untuk besok. Saat aku menyiapkan semua barang keperluanku mbak reni masuk ke kamar ku dengan senyum merekah di wajahnya
“tebak deh aku mau kemana?”
“kemana”mbak reni menunjukkan beberapa tiket pesawat dan dia berikan kepadaku. Aku melihat tiket itu.
“malang?,ini beneran mbak?”
“benerlah tapi aku berangkat besok sore mbas andre haru kerja irwan juga”
“emang semua ikut mbak?”
“iya kecuali rima yang di karantina hahaha” kemudian kami tertawa “ku udah bilang ke Ricki kalian di hotel beberapa jam aja nanti urusan kalian selesai di kota langsung ke villa keluarga aja di batu”
“bagus deh kalo gitu,itu deket rumahku juga mbak siapa tau bisa mampir”
“boleh deh besok”
“oke” kemudian mbak reni keluar dari kamar ku
***
Kami berangkat dari bandara soekarno-hatta keberangkatan ke dua menuju malang. Kami singgah di sebuah hotel sebelum akhirnya melanjutkan kunjungan ke perusahaan cabang dan melakukan meeting perencanaan perusahaan dan lainnya hingga sore kami kembali ke hotel tempat kami singgah.
“kamu mau ke villa bareng yang lain?” tanya Ricki kepada yang membuatku merasa ricki sepertinya sudah kembali
“emm terserah kalo kamu kesana aku ikut” aku menjawab dengan menunduk tak berani menatap wajahnya
“ya sudah kemasi barang kita check out sekarang”perintah ricki.
Kami keluar dari hotel dan menuju villa milik keluarga ricki di batu. Ternyata villa ini memang melewati tempat tinggalku mungkin 15 menit perjalanan dengan mobil. Sampai di villa ternyata mbak reni, mas andre, sinta, anton dan mas irwan sudah di sana mereka baru saja sampai. Aku melihat mbak reni berbicara dengan bapak-bapak yng ternyata adalah penjaga villa keluarga ini. Aku dan ricki keluar dari taxi yang kami tumpangi sopir taksi mengelarkan barang kami dan ricki membayar bill nya. Aku ingin membawakan tas milik ricki tapi dia melarangku.
“kamu sekertarisku bukan pembantu”lalu membawa tasnya masuk ke dalam villa
kami memasukkan barang kami kekamarmasing-masing, di villa ini ada lima kamar dengan kamar mandi didalamnya, sebuah dapur bersih,ruang keluarga yang hanggat di cuaca dingin batu, ruang tamu, kolam renang dan balkon cantik dengan pemandangan yang sangat indah khas pegunungan di batu.
Malam setelas mandi aku keluar ke balkon untuk melihat langit cerah malam ini dan benar langit cerah dan banyak bintang saat aku menoleh ke arah bangku panjang di pojok balkon ternyata mas irwan duduk disana. Lalu aku datang menghampiri mas irwan.
“mas irwan, lagi ngapain di sini sendirian?”sapaku kepada mas irwan
“eh vina kirain siapa?”mas irwan sedikit kaget
“kenapa?dikira siapa, kan disini yang punya suara secantik orangnya cuma aku hahaha”dan kami tertawa kemudian terhening seketika ngin sekali aku menanyakan soal pertemuannya dengan nina di rumah sakit ,yang aku lihat sekarang mas irwan sepertinya sedang banyak pikiran tapi rasa keingin tahuan ku sepertinya mengalahkan keingin tahuanku
“mas”panggilku memecah keheningan
“iya vin kenapa?”
“aku boleh tanya sesuatu?”
My love hero Bab 7
Kamis, 21 Juli 2016
MY LOVE HERO BAB 5
MY LOVE HERO
KAMU APA SEPERTI INI ADANYA?
lelaki berdiri disana lelaki itu adalah mas irwan,mas irwan berdiri di sana dan nina menghampiri. Aku mendengarkan percakapan mereka di balik tembok jalan menuju kamar inap
Flash back
Balkon rumah mbak reni
“vina”
“gimana mas”
“apa saya jelek”tanya mas irwan aku hanya menjawab dengan tertawa
“aku serius vina”sambung mas irwan dengan sedikit kesal
“ya engga lah kenapa emang sih mas,.. aneh deh”
“cuma kamu yang bisa aku curhatin sekarang”
“ah mas irwan gitu aku jadi ga enak”
“jangan gr di rumah lagi ga ada orang cuma ada kamu”glekkk kiran dah karena paling enak aku ternyata,dan aku memandang kesal mas irwan
“ga usah cerita sama aku kesel ah”
“haha engga bercanda, jadi vin aku ada seseorang aku kenal dia waktu dia masih smp dan aku sma, dia gadis manis selalu tersenyum ceria dia baik punya lesung pipit,bisa di bilang dia cinta pertama aku mungkin vin, aku pindah rumah sejak lulus sma dan nerusin kuliah di sini dulu kita tetangga . Setahun ini aku tahu kalau dia pindah kesini juga dia kuliah disini, aku berharap setelah 7 tahuin kami tak bertemu dia berbeda tapi tidak dia tetap seperti dulu yang berbeda hanya perlakuanya ke aku vin,..” aku hanya terus memandangi mas irwan
“sebelum pindah aku menyatakan perasaan ke dia,dia ga ngasih jawaban apapun ke aku vin sampai sekarang dan kita ketemu lagi dia malah menghindari aku. Gimana dong vin”mas irwan terlihat sangat sedih
dan aku malah ketiduran dengan kepala ku di meja. Tidur yang pura-pura aku tau bahwa harus mas irwan meluapkan emosi terlebih dahulu bukanya mendapat nasihat dari ku mungkin saja saat aku menasihati dia akan salah menerima, karena setelah dia tahu aku tertidur dia berkata bahwa “mungkin harusnya aku ga tau dia di sisni ga nemuin dia pura-pura ga kenal sepertinya ya kan vin”mas irwn terus bercerita sedangkan aku mendengar dengan terus berpura-pura tidur
“kok lama kemana aja”ujar mbak reni
“hehe tadi ada yang jual siomey di depan aku makan dulu hehe”jawabku enteng
“ga boleh banget lihat makanan deh ini anak”rima
“udah hampir jam 10 ini sinta juga udah tidur kita harus segera pulang”sambung mbak reni
“yuk”sambungku
“kita pamit ya rim jaga diri yang baik sama yang lain”
“iya mbak siap”
“jagain rima ya hehe..eh iya ada buat kamu juga sintia,,, baik-baik ya kalian kami pulng dulu”ujar mbak reni kepada teman kamar rima bernama sintia
kami pulang rima mengantar kami, sebelumya kami ke kantin menjemput para lelaki ternyata mereka sudah tidak ada di kantin kami sedikit panik tak lama mas andre menelfon bahwa rumah sakit akan segera tutup mereka sudah ada di parkiran dan makan siomay dari tadi. Kami menyusul mereka dan berpamitan dengan rima,kemudian pulang dengan tempat duduk yang sama seperti kami berangkat yang beda hanya sekarang sinta sudah tidur sedangkan tadi tidak, aku dan anton bercanda dan anton bercerita dia melihat teman kerjaku waktu di kafe tadi
“mbaktadi aku liat temen kamu yang kerja di cafe itu siapa ya namanya aku lupa” aku tahu bahwa yang anton maksud itu adalah nina tetapi aku mengalihkan dengan menyebut nama lain
“andi?”
“cewek kok”
“mbak inah,merry?”
“bukan ah aku lupa udah ah lupain aja”anton kesal karena tak bisa mengingat namanya.
Setelah itu kami kembali bercanda dan aku melihat ke arah Ricki sepertinya dia tau apa yang aku maksud. Dan kami sampai rumah dan beristirahat.
Kantor
aku kembali memeriksa dokumen dengan Ricki. Ricki menunjukan ku sebuah majalah furniture dapur seperti milik perusahaan kami. Itu majalah dari Budiman Group ini benar-benar seperti majalah yang kami punya dengan marna sampul yang sama font name sama disain furniture sama
“ini sebnernya apa-apaan?”tanyaku heran
“kita bakal cari tau dari dokumen itu pak budiman di pecat kenapa dan kita cari siapa yang ngebocorin hasil disainer kita ke perusahaan itu”
“hari ini tolong kamu bawa semua dokumen ini pulang kamu cari, datanya, aku ada makan malem sama klien” Ricki meninggalkanku,aku kemasi semua dokumen dan pulang
Rumah
Malam
Aku memeriksa semua dokumen hingga larut sekitar jam setengah 1 pagi aku lihat mobil Ricki masuk ke halaman rumah aku hanya melihat dari jendela dan berfikir heran kenapa tidak pulang kerumah kenapa kesini. Yang membukakan pintu mas andre aku memeriksa kembali semua dokume aku melihat tepat seperti yang Ricki bilang 5 tahun lalu pak budiman memang keluar dari perusahaan dalam dokumen dituliskan mengundurkan diri yang aneh adalah pak budiman dengan satu timnya mengundurkan diri, menemukan hal yang bagus begini aku langsung saja keluar kamar dan menemui ricki yang baru saja akan masuk kekamarnya yang ada di sebelah kamarku
“Rickiiiii... aku udah nemuin apa yang kita cari huh”ucapku menghampirinya dan memberikan dokumen itu kepadanya
“sampe selarut ini blom tidur”dia tidak menghiraukan dokumenya malah mengawatirkan aku yang belum tidur
“yang penting aku udan nemuin ini”
“sana tidur”dia mengambil dokumen itu dan kembali ke kamar
'kenapa muka dia begitu harusnya dia senengkan aku udah nemui ini'ucapku dalam hati dan masuk ke kamar 'biarin lah mendingan juga tidur '. kemudian aku tertidur hingga pagi
Kesokan harinya
hari ini hari sabtu aku setelah shalat subuh kembali tidur dan tidak terasa sudah jam 11 siang aku selalu punya kebiasaan tidur seharian bisa di bilang saat hari libur, aku keluar kamar karena merasa perutku lapar aku melihat sinta,mbak reni dan mas andre sedang berenang. Aku mendekati mereka
“mbak pada kemana ini”
“siapa yang kamu maksud?”tanya mbak reni
“ya yang laen lah”
“Anton pergi biasa dia mah cewek yang mana tau,Ricki dari tadi pagi banget dia udah pergi bawa mobilnya dan irwan belum pulang dia bilang dia pulang ke rumah ibunya beberapa hari kemarin dia telfon aku”
aku memikirkan apa yang terjadi dengan mas irwan ya apa ini soal nina dan aku tiba-tiba berfikirkan ada apa dengan Ricki kenapa dia aneh sejak tadi malam dia pulang larut.
“mbak ricki kemana sih, kenapa ya dia pulang malem banget, terus dia aneh banget”tanya ku kepada mbak reni dan dia memandang mas andre dan mere berdua saling memandang sepertinya ada yang aneh
“tadi malem katanya dia ketemat temennya ngobrol keenakan ga inget waktu di suruh tidur sana dia ga enak jadi pulang”jawab mas andre dan aku hanya meng ohhkan perkataan mas andre dan kembali ke ruang makan dan mengambil sarapanku di waktu mkan siang. Aku seperti tak punya tenaga hari ini entah kemarin yang tidur terlalu larut ata sekarang terlalu banyak tidur jadi lemes gini seharian aku ga mandi hanya tidur bangun buat makan, ke kamar mandi dan shalat udah.
Keesokan harinya
Aku bangun pagi aku sudah niatkan hari ini akan lari pagi pasti car free day bakalan rame di hari minggu.
Aku sudah siap dengan baju olah raga ku aku melakukan pemanasan di teras rumah sebelum berlari dan aku melihat ricki berjalan dari arah garasi sepertinya dia barusaja datang.
“hey ricki, kemana aja padahal kemarin aku mau ngajakin ke salah satu anggota tim pak budiman yang masih di kerja di kantor aku curiga”aku berkata panjang lebar menyapa kedatangan ricki dan dia hanya diam memandang ku. “oh iya karena kerjaku bagus harusnya kamu kasih aku traktiran” aku sembari tertawa dan sedikit mendekatkan tubuhku kepada ricki.
“kamu ini siapa apa urusan kita bisa bikin kita sedekat ini? sampai mentraktir? apa kita kenal sebelumnya? apa kita teman? apa untungnya aku kenal sama kamu?”Ricki berkata dengan nada membentak aku merasa ketakutan melihatnya muka dan senyuman yang beberapa hari terahir aku lihat sangat mani menyejukan menentramkan meneduhkan itu menghilang aku bahkan tak mampu mengelurkan kata apa pun hanya menelan ludah saja.
“heeehhh” Ricki mendengkus dan masuk ke rumah
My love hero Bab 6
KAMU APA SEPERTI INI ADANYA?
lelaki berdiri disana lelaki itu adalah mas irwan,mas irwan berdiri di sana dan nina menghampiri. Aku mendengarkan percakapan mereka di balik tembok jalan menuju kamar inap
“aku sudah membayar semua biayanya kamu tidak usah hawatir,sekarang yang terpenting oprasi ibu dan kamu selalu di dekatnya”
“apa yang kamu lakukan sebenernya mas,aku ga mau nyusahin siapa pun terutama kamu biarkan urusan ibuku aku yang urus dan jangan sok baik dengan membantuku aku mohon jangan lakukan itu lagi, aku akan segera membayar semua uang mu yang sudah kamu bayarkan”
“apa gengsi mu lebih besar dari pada keselamatan ibu,sekarang biarkan aku membantu ibu, aku hanya membantu ibu dan hanya sebatas itu kamu tidak usah memikirkan perkataan soal perasaan ku kepada mu kemarin jika itu memberatkanmu tidak senang,.. maaff”mas irwan pergi meninggalkan nina di depan kamar aku memalingkan wajahku agar mas irwan tidak melihatnya setelah mas irwan berlalu aku melihat nina menangis duduk di kursi depan kamar membawa obat yang kemungkinan untuk ibunya. Aku ingin menghampiri nina dan menanyakan apa yang terjadi akan tetapi sepertinya ini bukan waktu yang pas.
“ternyata ada orang yang suka ngintipya ternyata”sebuah suara terdengar di kupingku,dengan segera aku berbalik ternyata asal suara itu dari bibir yang sekarang tersenyum manis tepat di hadapan ku. Ricki.
“ngapain di sini tanyaku sinis”“seperti yang kamu lakuin”dia tersenyum senyuman meremehkan lalu dengan segera aku kembali ke kamar Rima dengan barang yang tadi tertinggal dalam mobil. Aku masih memikirkan apa hubungan mas irwan dan nina kenapa rima dan mas irwan ga pernah cerita apapun kesemua,apa mereka pacaran. Tiba-tiba aku teringan dulumas irwan pernah dengan tidak terang dia sepertinya curhat kepadaku.
Flash back
Balkon rumah mbak reni
“vina”
“gimana mas”
“apa saya jelek”tanya mas irwan aku hanya menjawab dengan tertawa
“aku serius vina”sambung mas irwan dengan sedikit kesal
“ya engga lah kenapa emang sih mas,.. aneh deh”
“cuma kamu yang bisa aku curhatin sekarang”
“ah mas irwan gitu aku jadi ga enak”
“jangan gr di rumah lagi ga ada orang cuma ada kamu”glekkk kiran dah karena paling enak aku ternyata,dan aku memandang kesal mas irwan
“ga usah cerita sama aku kesel ah”
“haha engga bercanda, jadi vin aku ada seseorang aku kenal dia waktu dia masih smp dan aku sma, dia gadis manis selalu tersenyum ceria dia baik punya lesung pipit,bisa di bilang dia cinta pertama aku mungkin vin, aku pindah rumah sejak lulus sma dan nerusin kuliah di sini dulu kita tetangga . Setahun ini aku tahu kalau dia pindah kesini juga dia kuliah disini, aku berharap setelah 7 tahuin kami tak bertemu dia berbeda tapi tidak dia tetap seperti dulu yang berbeda hanya perlakuanya ke aku vin,..” aku hanya terus memandangi mas irwan
“sebelum pindah aku menyatakan perasaan ke dia,dia ga ngasih jawaban apapun ke aku vin sampai sekarang dan kita ketemu lagi dia malah menghindari aku. Gimana dong vin”mas irwan terlihat sangat sedih
dan aku malah ketiduran dengan kepala ku di meja. Tidur yang pura-pura aku tau bahwa harus mas irwan meluapkan emosi terlebih dahulu bukanya mendapat nasihat dari ku mungkin saja saat aku menasihati dia akan salah menerima, karena setelah dia tahu aku tertidur dia berkata bahwa “mungkin harusnya aku ga tau dia di sisni ga nemuin dia pura-pura ga kenal sepertinya ya kan vin”mas irwn terus bercerita sedangkan aku mendengar dengan terus berpura-pura tidur
***
Kamar Rima“kok lama kemana aja”ujar mbak reni
“hehe tadi ada yang jual siomey di depan aku makan dulu hehe”jawabku enteng
“ga boleh banget lihat makanan deh ini anak”rima
“udah hampir jam 10 ini sinta juga udah tidur kita harus segera pulang”sambung mbak reni
“yuk”sambungku
“kita pamit ya rim jaga diri yang baik sama yang lain”
“iya mbak siap”
“jagain rima ya hehe..eh iya ada buat kamu juga sintia,,, baik-baik ya kalian kami pulng dulu”ujar mbak reni kepada teman kamar rima bernama sintia
kami pulang rima mengantar kami, sebelumya kami ke kantin menjemput para lelaki ternyata mereka sudah tidak ada di kantin kami sedikit panik tak lama mas andre menelfon bahwa rumah sakit akan segera tutup mereka sudah ada di parkiran dan makan siomay dari tadi. Kami menyusul mereka dan berpamitan dengan rima,kemudian pulang dengan tempat duduk yang sama seperti kami berangkat yang beda hanya sekarang sinta sudah tidur sedangkan tadi tidak, aku dan anton bercanda dan anton bercerita dia melihat teman kerjaku waktu di kafe tadi
“mbaktadi aku liat temen kamu yang kerja di cafe itu siapa ya namanya aku lupa” aku tahu bahwa yang anton maksud itu adalah nina tetapi aku mengalihkan dengan menyebut nama lain
“andi?”
“cewek kok”
“mbak inah,merry?”
“bukan ah aku lupa udah ah lupain aja”anton kesal karena tak bisa mengingat namanya.
Setelah itu kami kembali bercanda dan aku melihat ke arah Ricki sepertinya dia tau apa yang aku maksud. Dan kami sampai rumah dan beristirahat.
***
Kantor
aku kembali memeriksa dokumen dengan Ricki. Ricki menunjukan ku sebuah majalah furniture dapur seperti milik perusahaan kami. Itu majalah dari Budiman Group ini benar-benar seperti majalah yang kami punya dengan marna sampul yang sama font name sama disain furniture sama
“ini sebnernya apa-apaan?”tanyaku heran
“pak Hendra Budiman pemilik Budiman Group dia adalah teman bapak dari kuliah mereka sama-sama kuliah dengan jurusan disain interior setelah lulus mereka mendirikan perusahaan interior dapur dengan nama AB disain tetapi 5 tahun lalu pak budiman mengundurkan diri ada issu bahwa dia dipecat oleh bapak aku kurang tau karena setiapkali aku menanyakan soal ini bapak selalu bilang 'sudah biarkan saja', keluar dari perusahaan ini pak budiman membuat perusahaan yang sama dan menyaingi dan yang terjadi ini dia selalu meniru apa yang ada di perusahaan kita”“terus apa yang bakal kita lakuin”
“kita bakal cari tau dari dokumen itu pak budiman di pecat kenapa dan kita cari siapa yang ngebocorin hasil disainer kita ke perusahaan itu”
“hari ini tolong kamu bawa semua dokumen ini pulang kamu cari, datanya, aku ada makan malem sama klien” Ricki meninggalkanku,aku kemasi semua dokumen dan pulang
***
Rumah
Malam
Aku memeriksa semua dokumen hingga larut sekitar jam setengah 1 pagi aku lihat mobil Ricki masuk ke halaman rumah aku hanya melihat dari jendela dan berfikir heran kenapa tidak pulang kerumah kenapa kesini. Yang membukakan pintu mas andre aku memeriksa kembali semua dokume aku melihat tepat seperti yang Ricki bilang 5 tahun lalu pak budiman memang keluar dari perusahaan dalam dokumen dituliskan mengundurkan diri yang aneh adalah pak budiman dengan satu timnya mengundurkan diri, menemukan hal yang bagus begini aku langsung saja keluar kamar dan menemui ricki yang baru saja akan masuk kekamarnya yang ada di sebelah kamarku
“Rickiiiii... aku udah nemuin apa yang kita cari huh”ucapku menghampirinya dan memberikan dokumen itu kepadanya
“sampe selarut ini blom tidur”dia tidak menghiraukan dokumenya malah mengawatirkan aku yang belum tidur
“yang penting aku udan nemuin ini”
“sana tidur”dia mengambil dokumen itu dan kembali ke kamar
'kenapa muka dia begitu harusnya dia senengkan aku udah nemui ini'ucapku dalam hati dan masuk ke kamar 'biarin lah mendingan juga tidur '. kemudian aku tertidur hingga pagi
***
Kesokan harinya
hari ini hari sabtu aku setelah shalat subuh kembali tidur dan tidak terasa sudah jam 11 siang aku selalu punya kebiasaan tidur seharian bisa di bilang saat hari libur, aku keluar kamar karena merasa perutku lapar aku melihat sinta,mbak reni dan mas andre sedang berenang. Aku mendekati mereka
“mbak pada kemana ini”
“siapa yang kamu maksud?”tanya mbak reni
“ya yang laen lah”
“Anton pergi biasa dia mah cewek yang mana tau,Ricki dari tadi pagi banget dia udah pergi bawa mobilnya dan irwan belum pulang dia bilang dia pulang ke rumah ibunya beberapa hari kemarin dia telfon aku”
aku memikirkan apa yang terjadi dengan mas irwan ya apa ini soal nina dan aku tiba-tiba berfikirkan ada apa dengan Ricki kenapa dia aneh sejak tadi malam dia pulang larut.
“mbak ricki kemana sih, kenapa ya dia pulang malem banget, terus dia aneh banget”tanya ku kepada mbak reni dan dia memandang mas andre dan mere berdua saling memandang sepertinya ada yang aneh
“tadi malem katanya dia ketemat temennya ngobrol keenakan ga inget waktu di suruh tidur sana dia ga enak jadi pulang”jawab mas andre dan aku hanya meng ohhkan perkataan mas andre dan kembali ke ruang makan dan mengambil sarapanku di waktu mkan siang. Aku seperti tak punya tenaga hari ini entah kemarin yang tidur terlalu larut ata sekarang terlalu banyak tidur jadi lemes gini seharian aku ga mandi hanya tidur bangun buat makan, ke kamar mandi dan shalat udah.
Keesokan harinya
Aku bangun pagi aku sudah niatkan hari ini akan lari pagi pasti car free day bakalan rame di hari minggu.
Aku sudah siap dengan baju olah raga ku aku melakukan pemanasan di teras rumah sebelum berlari dan aku melihat ricki berjalan dari arah garasi sepertinya dia barusaja datang.
“hey ricki, kemana aja padahal kemarin aku mau ngajakin ke salah satu anggota tim pak budiman yang masih di kerja di kantor aku curiga”aku berkata panjang lebar menyapa kedatangan ricki dan dia hanya diam memandang ku. “oh iya karena kerjaku bagus harusnya kamu kasih aku traktiran” aku sembari tertawa dan sedikit mendekatkan tubuhku kepada ricki.
“kamu ini siapa apa urusan kita bisa bikin kita sedekat ini? sampai mentraktir? apa kita kenal sebelumnya? apa kita teman? apa untungnya aku kenal sama kamu?”Ricki berkata dengan nada membentak aku merasa ketakutan melihatnya muka dan senyuman yang beberapa hari terahir aku lihat sangat mani menyejukan menentramkan meneduhkan itu menghilang aku bahkan tak mampu mengelurkan kata apa pun hanya menelan ludah saja.
“heeehhh” Ricki mendengkus dan masuk ke rumah
My love hero Bab 6
Selasa, 19 Juli 2016
MY LOVE HERO BAB 4
MY LOVE HERO
RAHASIA CINTA
aku sampai di lantai dasar aku bertemu teman ku sesama sekertaris kami sedang mengobrol di lobi entah obrolan apa kami asik menanyakan kesan pertama bekerja sebagai sekertaris, dia juga sekertaris baru sepertiku kalau tidak salah dia sekertaris manajer pemasaran kami bertemu saat pengenalan kantor kemarin. Saat kami sedang mengobrol aku melihat Ricki keluar dari pintu tangga darurat dia berjalan ke arah tempat parkir tanpa menoleh kearah ku sama sekali. Setelah cukup lama mengobrol lalu kami saling berpamitan dan aku pulang menggunakan taksi.
***
Di rumah
mbak reni selalu dengan kegiatanya sore menyiapkan untuk memasak makan malam,Anton bermain dengan sinta, Mas andre baru selesai mandi terlihat dengan rambutnya yang masih basah dan masih dia keringkan dengan handuk, cowok menyebalkan Ricki itu duduk menonton tv, hih rasanya sebel banget dengan dia entah kenapa rasa sebel menggebu gebu ya.semua makan malam tanpa dua orang karena rima sudah mulai koassnya dia memilih untuk tinggal di sebuah tempat di rumah sakit yang beruntung boleh digunakan rima tinggal,dan mas irwan yang entah kenapa belum pulang
“eh irwan kemana ini? Bukanya kita mau jenguk rima ya”tanya mas andre tiba- tiba
“ga tau kasih les tambahan kali”jawab anton enteng
“tapi dia kok ga kasih kabar ya sama aku”sambung mbak reni
tiba-tiba telefon rumah berbunyi
“mungkin itu mas irwan,biar aku yang angkat”aku berjalan menuju telefon
'hallo asalamuallaikum'
'wallaikumsallam vina ya'
'iya mas,mas irwan dimana kok belum pulang?mas irwan kasih les tambahan?apa mas irwan ke rumah temen guru yang lain'
'duh vina kamu ya aku sampe tahan nafas dengernya, (sambil tertawa) aku ada urusan sebentar mungkin pulang agak malem'
“kita mau njenguk rima di rumah sakit bilangin irwan”teriak mbak reni
'mas nanti kita mau jenguk rima tapi gimana?'
'ya nanti kunci kasih tempat biasa aja ga papa,ya udah ya vin ,salam buat yang lain maaf ga kasih kabar dari tadi,assalamuallaikum'
'iya ga pp. Wallaikumsallam '
kembali ke meja makan
“dia kemana?”tanya mbak reni setengah hawatir
“ga tau katanya urusan penting,terus dia minta maaf ga ngabarin dari tadi”jawabku sambil meneruskan makna
Kami selesai makan dan siap berangkat ke rumah sakit rima, sebelunya kami berhenti di sebuah mini market untuk membelikan beberapa barang keperluan rima. Kami ke rumah sakit dengan mobil mas andre, mas andre menyetir mbak reni duduk di bangku samping dengan memangku sinta,aku duduk di belakang di apit anton dan ricki, anton menyederkan kepalanya di bahuku 'capek mbak' ucapnya dan memejamkan mata. Ricki memandangi kami ricki terlihat ada sesuatu perasaan yang aneh dengan pandanganya, sinta melihat penjual balon di pinggir jalan dia merengngek meminta balon bergambarkan princess disney mas andre menepikan mobil dan ricki menawarkan diri memebelikan balon itu,setelah ricki membelikan balon itu dengan sedikit godaan sinta terlihat kembali tersenyum,ricki memandangku dan kembali duduk di sebelahku
Flash back
saat anton menyender dibahu ku dan tidur ricki dia mengirimku sms
From:directur
'Anton berlebihan'
'hah?apa sih'
'kenapa dia harus selalu menyender,peluk dan pegang tangan kamu'
'dia aku anggep adek sendiri lagi'
lalu ricki memandangku sinis tiba-tiba sinta minta balon dan ricki membelikanya setelah memberi balon itu kepada sinta dia kembali mengirimi ku sms
'seperti ini yang namanya memperlakukan anak kecil kasih dia balon dan selesai bukan sebuah senderan atau pelukan'
aku hanya memandang Ricki sinis kenapa dia begitu aku dan anton bisa bersikap seperti ini dan semua tau hanya kakak adik sebatas itu
***
Rumah sakit
Mbak reni menelfon rima dia bilang masih ada praktek entah apa kami kurang tau ya soal medis begitu kami menunggu di kantin rumah sakit sembari makan makanan ringan dan mengobrol seperti biasa, rima menelfonku tanya keberadaan kami aku bilang kami di kantin. Tak lama rima datang dengan kemeja putih ala dokter kacamata rambut lurus di ikat,dia berjalan sedikit berlari ke arah kami tetapi mukanya sepertinya capek sekali walaupun senyum terhias di wajah cantiknya.
“aaaaa kaliann aku kangeennn”rima memelukku dan mbak reni bersamaan
“aku juga.. eh kamu udah kaya dokter beneran deh”ucapku
“masak sihn kan calon aminn aminn”
“kangenya sama mereka doang males”celetuk anton
“kamu juga..(mencubit pipi anton)kalian semua”
“perasaan baru berapa hari deh”sambung anton
“tapi rasanya udah berbulan-bulan”rima dengan memeluk anton
“kamu tidur dimana”mbak reni mencemaskan rima
“oh iya aku tunjukin yuk,, tapi cuman cewek-cewek aja soalnya ini tempat di sediain buat cewek cowok ga boleh masuk”
Lalu kami (cewek-cewek twrmasuk sinta)menuju kamar rima sedangkan para laki-laki tetap dikantin biarkan mereka saling curhat haha. Kami sampai di kamar rima tempat ini hanya ada 4 ruangan entah dulu tempat apa rima dan teman-temanya kurang tau ini hanya pengurus rumah sakit berbaik hati untuk di tempati mereka, tempat bersih yah karena penghuninya semua calon dokter ga mungkin seberantakan kamar ku. Dari dulu aku kenal rima dia memang super bersih. Saat kami melihat-lihat dan mbak reni memberikan makanan dan apa saja belanjaan yang dia belikan untuk rima tadi ada beberapa barang yang masih tertinggal di mobil aku disuruh mengambilkan barang tersebut. Aku keluar ke parkiran rumah sakit dan mengambil beberapa kantong barang. Aku kembali masuk ke dalam rumah sakit saat sampai di lobi rumah sakit aku melihat nina teman kerja ku di cafe dulu aku teringat mungkin saja ibu nina kambuh kembali dan di rawat di sini aku berjalan menghampiri nina yang aku lihat menuju kamar rawat. Belum sampai aku kepada nina aku melihat di depan sebuah kamar inap ada seorang lelaki berdiri disana
My love hero Bab 5
Senin, 18 Juli 2016
MY LOVE HERO BAB 3
MY LOVE HERO
HARI PERTAMA KERJA
“gimana menurut mu vin”melepaskan tangannya dari mulut ku
“bener si hidup terus menerus lurus aja buat bosen kan..kamu bosen ga lahir-lahir kamu uda kaya…keturunan ningrat…hidup kamu kayaknya ga ada gangguan sama sekali pasti hidup kaya kamu bakalan mbosenin kaya di sinetron-sinetron…”terdiam sejenak
“hidup ku ga terlalu special si tapi aku punya banyak banget kenangan temen-temen yang baik … hidup kekurangan itujuga seneng kalo kamu semua ada ga perlu cari sendiri aku harus cari setiap hari kerja di cafe waktu kecil kalo mau dapet uang saku harus bantu nenek di sawah dulu bantu ibu ku beresiin rumah mungkin orang lain ngeliatnya hidup ku susah tapi buat ku bahagia toh bahagia kan kita sendiri yang buat dan rasain hidup kekurangan pun kalo di terima bahagia deh”aku bercerita panjang lebar dengan sesekali tersenyum kearah ricki, ricki terus memandangi ku,aku merasa ada yang aneh aku baru ketemu ricki tadi pagi dan aku kayak udah kenal sama dia lama udah enak aja ngobrol kayak temen biasa,anehnya lagi 4 tahun di sini bisa-bisanya ga ketemu sama sekali padahal dia tiap tahun kesini buat bingung.saat pikiran ku mulai bertamasya ke binaria.
'hidup ku selama ini memang kaya apa yang kamu bilang tapi untuk sekarang sepertinya akan berubah melihat senyum mu'gumam ricki di hati dengan bengong menatap ku
“knpa ki cerita ku bosenin ya…wuuuuaaaahhhhhhh(aku menguap)”
“bosenin banget juga ,uda sana kalo mau tdur biar baju itu aku yang terusin”
aku pergi ke kamar karna memang udah ngantuk berat
keesokan ahrinya aku udah siap buat sarapan dan berangkat ke kantor saat aku turun semua orang memandang ku
“dek yakin mau kerja pake baju kaya gini?”tanya mbak reni yang melihat aku dengan baju kantor yang yahh lumayaan jadul.
“kenapa mbak?”
“vin kamu kaya ibuk-ibuk deh sini ah ikut aku”rima menarik ku ke kamarnya
Selesai ganti baju aku keluar sekaraang semua orang kembali memandangi ku
“gini dong mbak dari tadi”ucap anton
“ih apaan si”jawab ku malu
“tapi ini apa aku ga suka pake rok begini”
“ya kali kamu mau pake jeans ke kantor apa”sanggah mbak reni,dan aku hanya menyeringai
Semua orang makan dan sekarang siap berangkat kerja
“vin kamu berangkat sama ricki aja”
“hemm engga ah nanti ngrepotin”ucap ku padahal aku juga pengen kapan aku bisa naek mobil mewah gratis lagi hihihi
“mau ga nantiaku berubah pikiran”
“emmm…”
“cepetan!!!!!!”ricki setengah berteriak sambil masuk mobil
“iya…iya…”aku segera masuk juga
Diperjalanan
Aku hanya dia saja
“emmm nanti aku masuk duluan ya kalo uda nyampe kantor”aku memulai pembicaraan
“kenapa ?kenapa ga barengan aja”penasaran ricki
“jangan deh……aku masuk ke prusahaan ini aja karena karena kata bapak kamu kerja ku bagus jadi langsung di terima ga usah seleksi temen kantor mungkin jadi pada ga suka sama aku apa lagi nanti kalo liat aku berangkat bareng sama direkturnya tambakh di benci aku”
“ahhh terserah”ricki mendengkus sambil memainkan setirnya menuju kearah basemen
Sampai di parkiran
“aku duluan ya…. Makasih tumpangannya”ucap ku meninggalkannya
aku masuk kantor
Aku melihat teman satu kampus dulu namanya juli dia sebenernya senior ku dia udah masuk perusahaan ini lebih dulu dari aku,dia sering di panggil jupe sama temen-temenya pertama karena nama mereka sama dan dia juga kalo berpakaian selalu aja seksi kaya jupe
“vina…”panggilnya
“mbak juli..”
“vin kamu udah mulai masuk kerja sekarang?”
“iya baru mulai hari ini..”
“vin katanya direktur yang kamu sekertarisi itu anak presdir ya”
“hemm iya..”
“gimana ganteng ga…pasti ganteng ya”(dari dulu mbak juli ini selalu aja pentingin cowok dari apa pun selalu bahas cowok)
“ga tau ah aku mo masuk dulu”jawb ku meninggalkanya sendiri
“eheh..vina selalu deh ninggalin aku”
Aku mauk lift aku melihat ricki aku kira ricki itu mau masuk ke lift barengan sama aku ehh ternyata dia malah masuk ke pintu tempat tangga darurat kenapa ga masuk ke lift ya..lalu pintu lift tertutup dan tidak lama aku sampai ke lantai 5 itu ruangan ku yang ada di depan kantor ricki,jelas aja orang aku sekertarisnya.baru aja aku duduk udah dateng kepala sekertris di kantor ini
“vina… ini semua tugas direktur nanti kamu ksiin dia,dan kamu hrus susun jadwal dia ya.. semua ada di map satunya,itu map pribadi kamu ada tugas kamu di situ selamat bekerja ya ,saya kembali ke ruangan saya dulu”
“iya buk..”
“haduh pertama kerja tugasnya kayak gini…wiihh semangat vina semangatttttt”
aku melihat semua jadwal kerja ricki ,semua aku mulai susun baru terfikir di otak ku kalau aku di kantor berarti aku harus panggil si cowok nyebelin itu pak dong,tiba-tiba dia datang dengan wajah berkeringat,yah panteslah dia keringetan masak naik tangga dari lantai satu sampe 5 pegel,pegel deh tu kaki dia.baru aja aku berdiri buat nyapa dia ehh di cuekin dia terus aja langsung masuk ruangan dia.aku kembali menyusun semua jadwal dia disitu ada bahwa satu minggu lagi ada pengamatan proyek pembakngunan kantor cabang di malang,pikiran ku langsung aja bahagia baru kerja hari ini dan satu minggu lagi udah pergi ke malang asik jalan- jalan
“kring..kring...”suara telfon yang memecahkan pikirn bahagia ku
“masuk cepetan”pinta ricki
“iya pak”
Ruangan ricki
“ada apa pak”aku ingin tahu,tetapi ricki memandangi ku dan sedikit tersenyum
“kamu panggil aku apaan barusan”dengan nada agak meledek
“pak,.!”jawab ku
“walaupun di kantor ga usah panggil pak lah keliatan formal banget lagi pula aku belum tua juga kan”dia sedikit terkekeh
“terus”dngan pipiku yang memerah
“iya ricki aja”diahiri dengan senyuman.hemm senyuman menyejukan itu
aku mengangguk tanda mengerti apa yang dia katakan
“aku punya tugas buat kamu”
“apa?”
“kamu dateng ke gudang dokumen”
“gudang dokumen”tanya ku heran
“dengerin dulu kalo aku ngomong,jangan di sela”ricki dengan nada agak tinggi naik satu oktaf mungkin
“kamu bawa ini...(ricki menyodorkan kartu tanda pengenal dia)kamu kasih ke penjaga gudang langsung kamu cari daftar karyawan yang mengundurkan diri selama 10 tahun terahir,lalu kamu pinjem bawa ke aku secepatnya,”
“iya,”
“jangan lupa jangan sampe ada orang yang tau kecuali penjaga gudang kalo kamu ambil dokumen itu kamu ambil beberapa dokumen terserah kamu buat nutupin dokumen itu dari orang,.. jangan bilang sama siapa pun kamu mau ke situ bilang aja mau ketemu presdir, ngerti?”
“iya ngerti”ucapku keluar dari ruangan ricki
lift
“kenapa disuruh cari kok berkas orang udah mengundurkan diri dasar orang aneh,..”
gudang dokumen ada di lantai 8 lantai paling tinggi di gedung ini gudang ini rahaia banget yang boleh masuk gudang ini cuman presdir sama ricki,dan orang suruhan mereka kaya aku sekarang tapi harus bawa katu nama mereka dan mereka presdir ataupun ricki harus telfon si penjaga dulu,aku juga ga tau kenapa harus gitu yang pasti tradisi dari dulu hanya pemilik perusahaan sama ahli warisnya aja yang bisa masuk,tiba-tiba saja baru di lantai 6 aku ketemu sama mbakk juli
“hey vina mau kemana kamu?”
“keruangan presdir mbakk”jawab ku sambil tersenyum menutupi “biasa masih anak baru”
“o iya”
“mbakk juli sendiri mau kemana”
“aku,.. ke lantai 7 ada rapat buat cari disainer baru”
belum sempat aku menanggapi omongan mbakk juli pintu lift sudah terbuka
“aku duluan ya vin”
“iya mbakk”
pintu lift kembali tertutup dan meneruskan perjalanan ku ke gudang dokumen,aku keluar dari lift .
Setelah sampai di gudang dokumen aku menunjukkan kartu milik ricki tadi kepada penjaga,penjaga adalah teman presdir dari kecil namanya ikhsan,dia bahkan tidak memiliki pendidikan yang tinggi dia hanya lulus smp saja,tapi presdir sangat percaya kepad beliau karena selalu menepati janjinya dan menjalankan tugas dengan baik dia tidak akan pergi dari gudang sebelum waktu kerjanya habis,aku di tunjukkan oleh pak ikhsan pertama masuk gudang ini super besar satu lantai ini hanya di ambil seberapa untuk ruangan presdir dan sisanya untuk gudang yang hebat lagi pintunya mungkin ada 10, 1 kunci manual yang lain bergantian sceaning memakai mata,sidik jari juga suara dari pak ikhsan,bener-bener membuat takjup pertama gudang ini terlihat menyeramkan krena gelap semua jendela kata pak ikhsan anti peluru,tadinya waktu kakek ricki yang memeiliki perusahaan ini gudang masihlah biasa seperti ruangan lain tetapi dia berwasiat kepada presdir bahwa jika nanti dia meninggal maka gudang harus di buat seaman mungkin dengan peralatan canggih yang di bawa dari luar negri,sembari aku membayangkan apa yang di katakan pak ikhsan dia menekan beberapa tombol saklar yang begitu banyak didinding pojok dari gudang ini dan seketika ruangan jadi terang benderang kaya lagi di mall saja(hahaha),semua rak sudah tertuliskan apa saja yang ada pada rak ini
“pak yang nulis semua ini bapak”memecah keheningan setelah cerita pak ikhsan selesai
“iya non”jawab pak ikhsan dengan senyuman
“kalo gitu capek ya banyak banget”
“ah engga juga”
“ah ga usah pakek non segala pak ga enak saya vina aja langsung”
“iya non.. eh vina”lalu kami tertawa
sampailah kami di rak tenaga kerja terpecat aku tahu dari tulisan yang tergantung di rak-rak yang berjejer rapi.
“ini tempatnya nduk silahkan tangganya juga ada di situ”
“iya pak”
“saya kembali ke meja saya ya,ada dokumen yang harus di tata lagi,..kalo perlu bantuan saya bisa pencet tombol itu(pak ikhsan menunjuk tombol merah bertuliskan call di dinding)nanti saya langsung kesini”
“iya pak”
belum juga aku memulai baru saja mau mengambil tangga ponsel ku berbunyi panggilan dari ricki
“kenapa lagi?”
“jam 1 kamu harus kesini dengan dokumen yang aku minta”
“hah kamu mau mbnuh aku baru pertama kerja,aku ga di kasih jam istirahat?”
“jam istirahat gampang nanti”dan ricki menutup telfonya
“dasar orang gila cuman di kasih waktu 1 jam”gerutu ku dan mengambil tangga rak di sini bener-bener tinggi mungkin 3 kali tinggi badanku dan sialnya lagi rak tentang tenaga kerja terpecat itu ada 10 jadi aku mencari 10 tahun harus 10 rak yang aku carisatu persatu aku cari baru dapet 5 dokumen perut ku sudah keroncongan minta di isi aku melihat ke jam tangan ku sudah jam 1 kurang 15 menit gawat aku harus dapet 5 dokumen secara cepat banget dan aku bener-bener buru-buru banget dan jam 1 lebih 15 baru aku selesai dan keluar dari gudang ponsel ku di dalam saku terasa banget kalau bergetar pasti itu si ricki aku biarkan saja kedua tanganku sudah penuh dengan 10 dokumen juga dokumen pengecoh bagi orang yang sekiranya ingin tahu sama orang yang kesusahan membakwa banyak dokumen ini.saatakan masuk lift aku agak kesusahan menekan tombolnya tidak mungkin ada orang yang aku harapkan akan membakntu karena hanya ada presdir yang setiap hari dia selalu berkeliling saja.dengan susah payah aku ahirnya bisa dan smpai juga di lantai 5 aku melihat ricki sudah menunggu di depan meja kerja ku
“cepetan lelet banget”
“heh emang kamu pikir ini gak berat apa”ricki langsung mengambil semua dokumen yang aku bawa dan masuk ke ruangan nya.aku menunggunya di luar aku melihat jam sudah jam setengh 2 perutku bener-bener ga bisa di aja kompromi aku meletakkan kepala di meja dengan di alasi dua tangan ku.aku mendengar pintu ruangan ricki terbuka dan seseorang menguncinya aku menoleh ternyata ricki
“ayo,..”ajaknya
“kemana?”
“ga laper?aku yang nunggu di sini aja laper”
lalu senyum di bibirku pun mengembang ahh ahirnya cacing di perutku yang sejak tadi demo akan segera tidur pulas dengan perut kenyang,lagi-lagi sama dengan tadi pagi dia lewat tangga darurat bukanya lift,heran,..!
aku sudah menunggu di tempat parkir dan ricki baru saja muncul
“kamu bisa nyetirkan”ricki melempar kunci mobilnya pada ku yang langsung saja aku tangkat,aku masuk ke mobil begitu juga dengan ricki
“kita mau kemana?”tanya ku
“cafe mawar di perempatan deket taman”
aku menoleh ke arah ricki sembakri berfikir nah lo itu kan cafe tempat kerja ku dulu kok dia tau tempat itu
“dari mana kamu tau tempat itu?”
“ya emang aku ga boleh tau orang aku sering makan di sana,lagian banyak juga kan yang tau sama cafe itu,kenapa kamu tanya heran heh”dia melotot kearah ku
“iya juga sih “jawabku lemas
tak lama kami sampai di cafe,masuk cafe aku langsung di sambut bu rosa
“eh vina kamu,mau makan?”
“iya buk”
“ini?”
“boss aku yang baru dateng dari new york kemarin itu buk”
“ohh,..”
lalu ricki menyodorkan tanganya
“ricki”
“rosana panggil aja bu rosa kaya vina”
mereka saling bertatapan lumayan lama sebelum aku mengacaukan pandangan mereka
“hey kenapa?”
“emm”jawab bu rosa seperti gagu
“kalian udah pernah ketemu atau udah kenal?”
“belum ini pertama kali kita ketemu”sambung ricki begitu saja
“ayo,..ayo cepet masuk pasti udah pada laperkan ibu siapin makanan spesial ya”burosa mengajak kami masuk
kami duduk di kursi dekat jendela yang menghadap ke taman ini tempat faforit aku duu kalo lagi ga ada pelanggan bisa duduk di sini mandangin bunga di taman sebelah cafe ini,tak lama andi dateng
“hey vin”sambil memindah makanan yang ada di nampan yang dia bawa ke meja kami
“hey andi,..!”aku memalingkan pandanganku dari bunga di taman ke arah andi
,andi memandang ricki dan menyodorkan tanganya mengajak berjabat tangan
“andi,..te..”
“ini andi ki temen ku kuliah juga temen ku kerja di sini,dia kerja di sini setahunan lebih lah”serobot ku begitusaja memutus perkataan andi
“ndi ini ricki boss aku di kantor”mereka berdua hanya saling tersenyum
“ya udah aku ke dapur lagi ya vin,..ki,..”andi pun pergi ke dapur kembali
“jadi kamu dulu kerja di sini”ricki membuka pembicaraan sambil memakan makanan yang ada di atas meja
“iya udah 3 tahun,buat menuhin kebutuhan kuliah aku,selama ini syukur cukup”
“lama juga ya udah 3 tahun”
“iya banyak banget kenangan di cafe ini,di meja ini loker yang sering aku alih fungsikan jadi tempat tidur kalo lagi males pulang atau lagi ada masalah sama orang rumah juga kenangan saat banyak tikus di cafe ini kecoa di makanan da aku di fitnah,..”
“itu aku tau”ujar ricki menanggapi omongan ku
“hah apa?”aku kaget 'ricki tau dari mana'gumam di hati ku
“kok kamu bilang tau sama kejadia tikus itu”
“engga maksut aku. aku pasti banyak banget kenangan lah kalau kerja di sini udah sampe 3 tahun,. Gitu”
“ohh”ucapku sambil mengangguk dan meneruskan makan
***
selesai makan
aku berdiri
“aku aja”ucap ricki
“emm ya udah”
ricki membakyar di kasir dan aku berpamitan dengan bu rosa
“buk aku balik kantor lagi ya”
“iya ati-ati ya”
“iya”
“mari buk”sambung ricki bu rosa memandang ricki dalam dan kami kembali ke kantor
***
kantor
sesampainya di kantor aku melihat jam tangan kusudah jam 3
sudah pasti ricki masuk ke tangga darurat lagi,..aku masuk lift dan sampai di meja ku ricki mengirimkan aku sms
From:directur utama
periksa semua data dokumen karyawan yang mengundurkan diri selama sepuluh tahun ini sambil nunggu aku sampe cepet aku ga suka orang yang lama lelet!!!!!
“ah sialan bos kunyuk”grutuku sampai lift terbuka di lantai lima aku masuk ke ruangan ricki memulai pemeriksaan aku baca semua data orang yang mengundurkan diri selama10 tahun terahir dengan berbagai alasan sekitar 15 menit kemudian ricki muncul dari balik pintu dengan ngosngosan dia mulai berbicara
“apa yang kamu temukan”tanyanya
“memangnya apa,tentu saja berkas orang yang telah mengundurkan dirilah”
“otak burung..maksudku ada yang aneh atau tidak dengan data itu”ricki sedikit mengernyitkan dahi
“belum semua masih normal”
“ayo kita lanjutkan”dia duduk di bangku depan tempatku duduk lebih tepatnya sekarang kami berhadapan masing-masing sibuk memeriksa lembar demi lembar dokumen tebal ini,saat kami sedang serius memeriksa tiba-tiba pintu rungan ricki terbuka spontan kami menghadap kepada siapa yang datang ternyata presdir
“kalian sedang apa?”kami sigap berdiri dan memberi hormat
“kami sedang memeriksa berangkas yang bapak cari”jawab ricki
“kalian apa asyik sekali ini sudah jam 5,kasihan vina ini hari pertama dia bekerja sudah lembur hehehe”ucap presdir dengan sedikit terkekeh di ahir.
“tidak apa-apa pak saya tidak keberatan”jawabku sopan
“sudah ayo beresi semua berkasnya dan segera pulang,awas sampe nerusin lagi,saya duluan”presdir berlalu dibalik pintu ruangan direktur utama kami segera membereskan berkas dan beranjak pulang.keluar dari ruangan aku kembali melihat ricki menggunakan tangga darurat. “memangnya ga takut udah hampir malem gini lewat tangga darurat ya kan serem”gumam ku dalam hati dan masuk ke lift.
***
My love hero Bab 4
Langganan:
Postingan (Atom)