Senin, 25 Juli 2016

MY LOVE HERO BAB 7


MY LOVE HERO

MASA LALU


“aku boleh tanya sesuatu?”
“apa sih, kayaknya serius amat deh”
“apa cewek yang mas irwan taksir dari dulu sma itu nina?temen kerjaku di cafe dulu?”
“ehhhh,...vin kok kamu?”
“aku dengerin kok dulu itu cuman pura-pura tidur aja”ucapku di susul dengan cengiran
“kamu tau dari mana vin?”selidik mas irwan
“kemarin waktu mas irwan telfon ada kepentingan, kita semua ke rumahsakit tempat rima koass, mas irwan ga inget?”
“ya ampun iya aku lupa..haha”cela mas irwan dan tertawa mungkin dia merasa kebohongan yang kemarin telah aku ketahui
“terus aku liat nina jalan waktu aku ambil sesuatu di mobil,niatnya sih aku mo nyapa nina aku udah kepikiran kalo pasti ibunya yang sakit beberapa hari lalu waktu aku ke cafe nina di tlfon seseorang tentang keadaan ibunya,waktu aku kejar nina sampe depan kamar ibunya aku liat mas irwan disana ngobrol sama nina dan aku dengersemua”sambung penjelasanku dengan di ahiri cengiran sok manis
“iya dia nina”

*saat vina dan irwan bebicara mengeni nina ternyata ricki mendengarkan di balik tembok dan agak sedikit kaget

Kamar Ricki
Ricki memandang sebuah foto itu, foto karyawan yang bekerja di cafe mawar milik bu rosa termasuk vina di dalamnya. Ricki merasa sangat suntuk dia memutuskan untuk jalan-jalan keluar menggunakan mobilnya. Dia memacukan mobilnya dengan sangat kencang dan memberhentikan secara mendadak di sebuah jembatan dia membayangkan apa yang terjadi di jembatan itu

**>

15 tahun yang lalu seorang anak laki-laki berusia 10 tahun pergi dari sebuah villa yang mewah dengan mengendap-endap menghindari orangtua dan pengasuhnya dia membawa sebuah robot kesayanganya, dia terus saja berjalan keluar meninggalkan villa milik keluarganya dia melihat pemandangan di sekitarnya yang tidak sering ia lihat. Ia terus saja berjalan memainkan robotnya sampai dia menemui sebuah jembatan tiba-tiba robotnya berhenti berbunyi dia tidak tau apa yang terjadi pada robotnya dia memukul-muluk robot itu dan yang terjadi adalah robot itu terlempar dari tangganya dan tersangkut pada besi jembatan sisa pembangunanya dulu dia berusaha mengambil robotnya di jalanan ini sepi karena jalanan menuju pegunungan hanya ada desa diatas jembatan ini itu pun untuk berteriak minta tolong tidak mungkin ada yang mendengar. Terlihat seorang wanita berjalan ke arahnya wanita itu menggunakan kemeja batik berwarna biru kerudung dengan warna yang sama dengan baju dan rok panjang berwarna hitam mengendarai sepeda,dari penampilanya dia sepertinya seorang guru. Wanita itu menghampirinya.

“apa yang kamu lakukan di sini nak?”
“robot saya tersangkut di besi itu,tanggan saya kurang panang untuk mengambilnya”
“oh sini biar ibu ambilkan ya” 

Wanita itu mengambil robot milik anak laki-laki tersebut dia mengambil dengan tangganya namun itu belum cukup untuk menjangkau robot dengan rok panjangnya itu dia sedikit memanjat pagar pembatas jembatan yang sedikit basah karena hujan pagi tadi dan berlumut. Hal yang paling tak terduga terjadi wanita itu terpeleset dan jatuh ke sungai di bawah jembatan ini sungai dangkat namun berbatu, anak lelaki pengecut ini ketakutan tangan dan kakinya gemetar dia tak tau apa yang harus di lakukan dan dia memilih lari dari tempat itu

**>

Membayangkan yang terjadi di jembatan itu ricki merinding dan memacu mobilnya menuju villa kembali.

***

Villa
Aku mengelurkan bebrapa makanan yang sudah mbak reni beli di mini market terdekat sore tadi.
“ahh rasanya udah lama banget aku ga merasain udara se seger ini” mbak reni mengembangkan kedua tangganya seperti rose dalam film titanic di ujung kapal kemudian di peluk oleh jack. 
“emang mbak kesini terahir kapan”tanya anton
“ya ga lama sih setiap tahun menjelang lebaran aku kesini ke makam ibu sama ayah”mbak reni sedikit menunduk mungkin saja memikirkan orang tuanya, sedangkan anton sepetinya merasa menyesal telah menanyakan pertanyaan itu.
“aku ga perna tinggal di sini lebih dari satu hari setelah kami pindah ke jakarta, terlalu banyak kenangan pahit di sini aku ga suka,tapi entah kali ini aku ingin kembali kesini kangen rasanya, setelah vina bilang akan ke malang aku langsung menghubungi mas andre”mbak reni melanjutkan ceritanya.
“eh vina kamu ga pulang katanya tempat tinggal mu disini deket?”tanya mbak reni berusaha menahan kesedihanya
“emm iya tapi keluargaku lagi pergi semua ke surabaya” jawabku
“ngapain?”tanya anton
“ada anak om ku yang menikah di surabaya mereka baru berangkat tadi pagi kemungkinan disana 3 sampai 4 hari, lamma”
“kamu kangen mereka?”tanya mas andre
“ah engga lah mereka yang kangen aku, aku kan ngangenin”ucapku dengan mengedipkan mata dan kedua tanganku berada di bawah dagu menengadah seperti selogan cherry bell dahulu. Semua tertawa termasuk ricki ya memang bukan sebuh tertawaan atau senyuman itu hanya sedikit memiringkan bibir ke kiri dan kanan secara simetris dan tidak terlalu terliht tapi aku tau dia tersenyum oleh leluconku.
Kami meneruskan makanan kami dan bercanda hingga larut sekali jam menunjukkan jam 12 malam tapi kami seperti tidak menghiaukanya karena besok libur dan sangat langka sekali ahkir-akhir ini bisa berkumpul walaupun masih kurang personil rima dan sinta yang sudah tidur dari maghrib tadi karena kelelahan. Lagipula besok jadwalku kosong hanya ada lusa pesta atas keberhasilan yang telah di capai oleh cabang malang.
Kami tidur di kamar masing-masing

***

Keesokan harinya
Aku bangun sedikit terlambat, setelah shalat subuh aku turun melihat villa sepi hanya saja terdengar suara sinta tertawa. Aku melihat dari mana suara sinta berasal, ternyata taman di sebelah kolam villa sinta sedang tertawa karena cerita ricki aku memandanginya kembali bukankah dia begitu mempesona jika selalu tersenyum ahh kenapa aku sangat mengagumi senyumnya itu. Ternyata sinta melihatku sinta mengajakku mendengarkan apa yang di ceritakan ricki sepintas raut wajah bahagia yang tadi aku lihat hilang namun karena sinta terus merenggek minta ricki mengulangi ceritanya ricki kembali bercerita dan itu memanglah cerita yang sangat lucu aku sampai tak bisa menahan tawaku hingga perutku terasa sakit. Kemudian sinta meminta padaku untuk di perbolehkan berenang karena sudah agak siang jadi air tidk terlalu dingin saat sinta berenang dengan ricki aku menawarkan untuk mengambilkan jus jeruk untuk mereka aku menaruh jus di gajebo, ricki naik sementara sinta masih bermain air dengan ban bebeknya. Aku berniat untuk menyusul sinta ketepi kolam tapi yang terjadi saat aku menuruni beberapa anak tangga di gajebo kaki ku tertarik oleh tali yang digunakan ricki dan sinta bermain entah apa tadi alhasil aku tersandung tali tersebut dan akan jatuh ke kolam eiitsss tak semudah itu ricki menangkapku dari belakang dan jika dia melepaskan tanganku sedikit saja pasti aku sudah jatuh kedalam kolam

“ceroboh,.. otak burung”gumam ricki
“hei apa kamu bilang,.. lepasin aku”aku meronta marah terhadap ucapan ricki

tiba-tiba ricki benar melepaskan tanganku dan happ dia dengan cekatan menangkapku dan sekarang posisiku ada dalam pelukannya. Ah perasaan aneh apa ini rasanya jantungku mungkin sudah bermasalah kenapa berdetak terlalu cepat begini dan apa ini mukanya sedekat ini lebih mempeson. Aku benar-benar tak memikirkan lagi apa perkataanya tadi dan posisiku yang hanpir masuk kedalam kolam dengan masih menggunakan baby doll. 
Saat kejadian ini ternyata mas andre, mas irwan, mbak reni dan anton melihatnya. Dan sontak membully kami

“wwwaahhh (sorak mereka bersamaan)adegan apa ini?apa yang aku lihat?”ucap anton menggoda
“apa kalian selalu begini kalau kita tinggalin berdua”sambung anton
“kalian bahkan ga kasian sama sinta melihat ini di umur belia kasian kamu nak”ledek mas andre dan menuju ke arah sinta. 
Sedangkan mas irwan dan mbak reni hanya senyum saja. Melihat banyak bulyan kepadaku aku buru-buru melepaskan pelukan ricki
“kaian salah paham tadi aku ampir aja jatoh terus ricki nolongin”jelasku kepada mereka
“waa bukanya kamu minta di lepasin biar mas ricki bisa peluk ya”ledek anton enteng
“ehhh aku tentang bokongmu sekarang ya” aku mengejar anton yang berlari memutari kolam renang 
“hey mbak kamu suka di peluk mas ricki ya(aku terus mengejarnya dengan marah)”
“jaga omonganmu sebelum kamu ketangkep habiss kamu”
“ngaku aja mukamu merah kesenengan itu”aku berhenti dan memegang pipiku yang terasa sedikit panas dan semua menertawakanku, karena malu aku pergi kekamarku dengan sangat marahterhadap semua yang ada di tepi kolam sialan,aku menengok ke arah mereka dan melihat ricki juga tertawa atas sikap ku.


My love hero Bab 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar