Kamis, 21 Juli 2016

MY LOVE HERO BAB 5

MY LOVE HERO

KAMU APA SEPERTI INI ADANYA?

lelaki berdiri disana lelaki itu adalah mas irwan,mas irwan berdiri di sana dan nina menghampiri. Aku mendengarkan percakapan mereka di balik tembok jalan menuju kamar inap
“aku sudah membayar semua biayanya kamu tidak usah hawatir,sekarang yang terpenting oprasi ibu dan kamu selalu di dekatnya”
“apa yang kamu lakukan sebenernya mas,aku ga mau nyusahin siapa pun terutama kamu biarkan urusan ibuku aku yang urus dan jangan sok baik dengan membantuku aku mohon jangan lakukan itu lagi, aku akan segera membayar semua uang mu yang sudah kamu bayarkan”
“apa gengsi mu lebih besar dari pada keselamatan ibu,sekarang biarkan aku membantu ibu, aku hanya membantu ibu dan hanya sebatas itu kamu tidak usah memikirkan perkataan soal perasaan ku kepada mu kemarin jika itu memberatkanmu tidak senang,.. maaff”mas irwan pergi meninggalkan nina di depan kamar aku memalingkan wajahku agar mas irwan tidak melihatnya setelah mas irwan berlalu aku melihat nina menangis duduk di kursi depan kamar membawa obat yang kemungkinan untuk ibunya. Aku ingin menghampiri nina dan menanyakan apa yang terjadi akan tetapi sepertinya ini bukan waktu yang pas.
“ternyata ada orang yang suka ngintipya ternyata”sebuah suara terdengar di kupingku,dengan segera aku berbalik ternyata asal suara itu dari bibir yang sekarang tersenyum manis tepat di hadapan ku. Ricki.
“ngapain di sini tanyaku sinis”
“seperti yang kamu lakuin”dia tersenyum senyuman meremehkan lalu dengan segera aku kembali ke kamar Rima dengan barang yang tadi tertinggal dalam mobil. Aku masih memikirkan apa hubungan mas irwan dan nina kenapa rima dan mas irwan ga pernah cerita apapun kesemua,apa mereka pacaran. Tiba-tiba aku teringan dulumas irwan pernah dengan tidak terang dia sepertinya curhat kepadaku.
Flash back
Balkon rumah mbak reni
“vina”
“gimana mas”
“apa saya jelek”tanya mas irwan aku hanya menjawab dengan tertawa
“aku serius vina”sambung mas irwan dengan sedikit kesal
“ya engga lah kenapa emang sih mas,.. aneh deh”
“cuma kamu yang bisa aku curhatin sekarang”
“ah mas irwan gitu aku jadi ga enak”
“jangan gr di rumah lagi ga ada orang cuma ada kamu”glekkk kiran dah karena paling enak aku ternyata,dan aku memandang kesal mas irwan
“ga usah cerita sama aku kesel ah”
“haha engga bercanda, jadi vin aku ada seseorang aku kenal dia waktu dia masih smp dan aku sma, dia gadis manis selalu tersenyum ceria dia baik punya lesung pipit,bisa di bilang dia cinta pertama aku mungkin vin, aku pindah rumah sejak lulus sma dan nerusin kuliah di sini dulu kita tetangga . Setahun ini aku tahu kalau dia pindah kesini juga dia kuliah disini, aku berharap setelah 7 tahuin kami tak bertemu dia berbeda tapi tidak dia tetap seperti dulu yang berbeda hanya perlakuanya ke aku vin,..” aku hanya terus memandangi mas irwan
“sebelum pindah aku menyatakan perasaan ke dia,dia ga ngasih jawaban apapun ke aku vin sampai sekarang dan kita ketemu lagi dia malah menghindari aku. Gimana dong vin”mas irwan terlihat sangat sedih
dan aku malah ketiduran dengan kepala ku di meja. Tidur yang pura-pura aku tau bahwa harus mas irwan meluapkan emosi terlebih dahulu bukanya mendapat nasihat dari ku mungkin saja saat aku menasihati dia akan salah menerima, karena setelah dia tahu aku tertidur dia berkata bahwa “mungkin harusnya aku ga tau dia di sisni ga nemuin dia pura-pura ga kenal sepertinya ya kan vin”mas irwn terus bercerita sedangkan aku mendengar dengan terus berpura-pura tidur

***
Kamar Rima

“kok lama kemana aja”ujar mbak reni
“hehe tadi ada yang jual siomey di depan aku makan dulu hehe”jawabku enteng
“ga boleh banget lihat makanan deh ini anak”rima
“udah hampir jam 10 ini sinta juga udah tidur kita harus segera pulang”sambung mbak reni
“yuk”sambungku
“kita pamit ya rim jaga diri yang baik sama yang lain”
“iya mbak siap”
“jagain rima ya hehe..eh iya ada buat kamu juga sintia,,, baik-baik ya kalian kami pulng dulu”ujar mbak reni kepada teman kamar rima bernama sintia

kami pulang rima mengantar kami, sebelumya kami ke kantin menjemput para lelaki ternyata mereka sudah tidak ada di kantin kami sedikit panik tak lama mas andre menelfon bahwa rumah sakit akan segera tutup mereka sudah ada di parkiran dan makan siomay dari tadi. Kami menyusul mereka dan berpamitan dengan rima,kemudian pulang dengan tempat duduk yang sama seperti kami berangkat yang beda hanya sekarang sinta sudah tidur sedangkan tadi tidak, aku dan anton bercanda dan anton bercerita dia melihat teman kerjaku waktu di kafe tadi

“mbaktadi aku liat temen kamu yang kerja di cafe itu siapa ya namanya aku lupa” aku tahu bahwa yang anton maksud itu adalah nina tetapi aku mengalihkan dengan menyebut nama lain
“andi?”
“cewek kok”
“mbak inah,merry?”
“bukan ah aku lupa udah ah lupain aja”anton kesal karena tak bisa mengingat namanya.

Setelah itu kami kembali bercanda dan aku melihat ke arah Ricki sepertinya dia tau apa yang aku maksud. Dan kami sampai rumah dan beristirahat.

***

Kantor

aku kembali memeriksa dokumen dengan Ricki. Ricki menunjukan ku sebuah majalah furniture dapur seperti milik perusahaan kami. Itu majalah dari Budiman Group ini benar-benar seperti majalah yang kami punya dengan marna sampul yang sama font name sama disain furniture sama
“ini sebnernya apa-apaan?”tanyaku heran
“pak Hendra Budiman pemilik Budiman Group dia adalah teman bapak dari kuliah mereka sama-sama kuliah dengan jurusan disain interior setelah lulus mereka mendirikan perusahaan interior dapur dengan nama AB disain tetapi 5 tahun lalu pak budiman mengundurkan diri ada issu bahwa dia dipecat oleh bapak aku kurang tau karena setiapkali aku menanyakan soal ini bapak selalu bilang 'sudah biarkan saja', keluar dari perusahaan ini pak budiman membuat perusahaan yang sama dan menyaingi dan yang terjadi ini dia selalu meniru apa yang ada di perusahaan kita”
“terus apa yang bakal kita lakuin”
“kita bakal cari tau dari dokumen itu pak budiman di pecat kenapa dan kita cari siapa yang ngebocorin hasil disainer kita ke perusahaan itu”
“hari ini tolong kamu bawa semua dokumen ini pulang kamu cari, datanya, aku ada makan malem sama klien” Ricki meninggalkanku,aku kemasi semua dokumen dan pulang

***

Rumah
Malam
Aku memeriksa semua dokumen hingga larut sekitar jam setengah 1 pagi aku lihat mobil Ricki masuk ke halaman rumah aku hanya melihat dari jendela dan berfikir heran kenapa tidak pulang kerumah kenapa kesini. Yang membukakan pintu mas andre aku memeriksa kembali semua dokume aku melihat tepat seperti yang Ricki bilang 5 tahun lalu pak budiman memang keluar dari perusahaan dalam dokumen dituliskan mengundurkan diri yang aneh adalah pak budiman dengan satu timnya mengundurkan diri, menemukan hal yang bagus begini aku langsung saja keluar kamar dan menemui ricki yang baru saja akan masuk kekamarnya yang ada di sebelah kamarku

“Rickiiiii... aku udah nemuin apa yang kita cari huh”ucapku menghampirinya dan memberikan dokumen itu kepadanya
“sampe selarut ini blom tidur”dia tidak menghiraukan dokumenya malah mengawatirkan aku yang belum tidur
“yang penting aku udan nemuin ini”
“sana tidur”dia mengambil dokumen itu dan kembali ke kamar
'kenapa muka dia begitu harusnya dia senengkan aku udah nemui ini'ucapku dalam hati dan masuk ke kamar 'biarin lah mendingan juga tidur '. kemudian aku tertidur hingga pagi

***

Kesokan harinya

hari ini hari sabtu aku setelah shalat subuh kembali tidur dan tidak terasa sudah jam 11 siang aku selalu punya kebiasaan tidur seharian bisa di bilang saat hari libur, aku keluar kamar karena merasa perutku lapar aku melihat sinta,mbak reni dan mas andre sedang berenang. Aku mendekati mereka
“mbak pada kemana ini”
“siapa yang kamu maksud?”tanya mbak reni
“ya yang laen lah”
“Anton pergi biasa dia mah cewek yang mana tau,Ricki dari tadi pagi banget dia udah pergi bawa mobilnya dan irwan belum pulang dia bilang dia pulang ke rumah ibunya beberapa hari kemarin dia telfon aku”

aku memikirkan apa yang terjadi dengan mas irwan ya apa ini soal nina dan aku tiba-tiba berfikirkan ada apa dengan Ricki kenapa dia aneh sejak tadi malam dia pulang larut.
“mbak ricki kemana sih, kenapa ya dia pulang malem banget, terus dia aneh banget”tanya ku kepada mbak reni dan dia memandang mas andre dan mere berdua saling memandang sepertinya ada yang aneh
“tadi malem katanya dia ketemat temennya ngobrol keenakan ga inget waktu di suruh tidur sana dia ga enak jadi pulang”jawab mas andre dan aku hanya meng ohhkan perkataan mas andre dan kembali ke ruang makan dan mengambil sarapanku di waktu mkan siang. Aku seperti tak punya tenaga hari ini entah kemarin yang tidur terlalu larut ata sekarang terlalu banyak tidur jadi lemes gini seharian aku ga mandi hanya tidur bangun buat makan, ke kamar mandi dan shalat udah.
Keesokan harinya
Aku bangun pagi aku sudah niatkan hari ini akan lari pagi pasti car free day bakalan rame di hari minggu.
Aku sudah siap dengan baju olah raga ku aku melakukan pemanasan di teras rumah sebelum berlari dan aku melihat ricki berjalan dari arah garasi sepertinya dia barusaja datang.
“hey ricki, kemana aja padahal kemarin aku mau ngajakin ke salah satu anggota tim pak budiman yang masih di kerja di kantor aku curiga”aku berkata panjang lebar menyapa kedatangan ricki dan dia hanya diam memandang ku. “oh iya karena kerjaku bagus harusnya kamu kasih aku traktiran” aku sembari tertawa dan sedikit mendekatkan tubuhku kepada ricki.
“kamu ini siapa apa urusan kita bisa bikin kita sedekat ini? sampai mentraktir? apa kita kenal sebelumnya? apa kita teman? apa untungnya aku kenal sama kamu?”Ricki berkata dengan nada membentak aku merasa ketakutan melihatnya muka dan senyuman yang beberapa hari terahir aku lihat sangat mani menyejukan menentramkan meneduhkan itu menghilang aku bahkan tak mampu mengelurkan kata apa pun hanya menelan ludah saja.
“heeehhh” Ricki mendengkus dan masuk ke rumah

My love hero Bab 6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar